Menuju konten utama

Instran Sarankan KCI Impor KRL Baru: Lebih Murah dari INKA

Instran menyarankan agar PT Kereta Commuter Indonesia atau (KCI) beli rangkaian baru KRL dari Jepang ketimbang dari PT INKA.

Instran Sarankan KCI Impor KRL Baru: Lebih Murah dari INKA
Rangkaian KRL Commuter Line melintas di Jombang, Ciputat Tangerang Selatan, Banten, Kamis (13/1/2022).ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/rwa.

tirto.id - Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran), Deddy Herlambang menyarankan agar PT Kereta Commuter Indonesia atau (KCI) beli rangkaian baru KRL dari Jepang ketimbang dari PT INKA. Dia menilai harga KRL baru dari negeri Sakura tersebut lebih murah ketimbang buatan INKA.

"Dugaan saya beli KRL baru jauh lebih murah dari Jepang daripada beli di INKA," kata dia kepada Tirto, Selasa (27/6/2023).

Dia mencontohkan pada 2015, pemerintah melakukan pengadaan baru untuk MRT dari Jepang mencapai Rp14,58 miliar per unit. Sedangkan jika dibeli dari INKA harganya sekitar Rp20,4 miliar per unit. Adapun menurutnya sarana MRT dan KRL tidak beda jauh.

"Mungkin selisih inflasi dari tahun 2015 ke 2023 tidak sampai miliaran selisihnya. Beli sarana KRL dari Jepang malah sudah termasuk komponen utama, misalnya bogie lengkap, AC, pantograph dan lain-lain," ujarnya.

Terkait dengan rencana KCI melakukan retrofit, Deddy butuh waktu yang lama. Paling cepat adalah sembilan bulan, itu pun belum termasuk jika ada kendala teknis atau kegagalan.

"Sementara retrofit tidak ada regulasinya, tidak ada standar retrofit. Pelanggan KRL tetap jadi korban bila pemerintah tidak peka," katanya.

Dia menjelaskan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dalam hal ini tidak mampu ambil keputusan kritis di kala kebutuhan publik darurat. Jika keputusannya beli baru, kenapa tidak sejak tahun lalu dilakukan.

"Saat ini KRL sudah banyak dipotong-potong adi SF8. Jadi pendek. Kalau hanya diminta beli baru kenapa gak dari dulu saja diputuskan sejak pertengahan 2022 dulu ketika KCI mau impor KRL bukan baru," katanya.

Sebelumnya PT KAI Commuter Indonesia (KCI) memutuskan untuk melakukan pembaharuan teknologi terhadap 19 kereta mulai tahun ini. Hal ini dilakukan setelah pemerintah tidak menyetujui rencana impor KRL bekas dalam rapat koordinasi dilakukan pada 21 Juni 2023 lali.

"Rapat tersebut menyusun bagaimana pemenuhan kebutuhan sarana KRL melalui skema retrofit untuk replacement sarana yang ada dalam 5 tahun ke depan. Juga pengadaan sarana KRL baru untuk replacement dan penambahan kapasitas," jelas VP Corporate Secretary KCI Anne Purba dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (27/6/2023).

Anne menuturkan pihaknya terus melakukan upaya-upaya dalam memenuhi kebutuhan pengadaan sarana kereta baru guna mengakomodir pengguna yang saat ini sudah diangka 850 ribu orang per hari. Adapun volume tertinggi pada tahun ini mencapai 975 ribu orang, dan akan terus bertambah.

"KAI Commuter menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh stakeholders atas dukungannya dalam proses pengadaan sarana kereta baru ini. Khususnya untuk memenuhi kebutuhan operasional lima tahun ke depan," imbuhnya.

Baca juga artikel terkait IMPOR KRL BEKAS BATAL atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin