Menuju konten utama

IMF Pangkas Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2020 Jadi Minus 0,3%

Prediksi itu turun dari posisi April 2020 yang masih di angka 1,1 persen. 

IMF Pangkas Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2020 Jadi Minus 0,3%
Pintu masuk IMF dengan tanda Dana Moneter Internasional, pintu pengaman keamanan tembok bangunan arsitektur beton. FOTO/Istockphoto

tirto.id - International Monetary Fund (IMF) resmi memangkas estimasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 menjadi minus 0,3 persen atau turun dari posisi April 2020 yang masih di angka 1,1 persen. IMF juga memangkas prediksi pada 2021 menjadi 6,1 persen, turun dari posisi terakhir 8,2 persen.

Sebagai perbandingan, prediksi pertumbuhan ekonomi pemerintah saat ini berada di kisaran minus 0,4 sampai 1 persen dari PDB. Nilai ini juga sudah dipangkas pada batas atasnya dari semula 2,3 persen dari PDB.

IMF juga memaparkan estimasi rasio utang terhadap PDB Indonesia yang diperkirakan mencapai 37,7 persen pada 2020 dan menjadi 40,3 persen dari PDB pada 2021. Nilai ini naik dari estimasi April 2020 yang berada di kisaran 36,9 persen untuk 2020 dan 37,5 persen untuk 2021.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2020 diperkirakan turun lagi menjadi minus 4,9 persen. Nilai ini lebih rendah dari estimasi April 2020 yang berkisar minus 3 persen. Untuk 2021, ekonomi dunia masih diprediksi tumbuh 5,4 persen.

IMF menyatakan revisi prediksi ini disebabkan karena dampak pandemi Corona atau COVID-19 lebih buruk dari yang diantisipasi. Terutama selama semester I 2020.

“Dampak pada rumah tangga berpendapatan rendah sangat akut. Membahayakan kemajuan signifikan yang dibuat dalam mengurangi kemiskinan di dunia sejak 1990-an,” ucap laporan IMF yang terbit, Kamis (25/6/2020).

IMF menyatakan negara yang sedang menerapkan lockdown perlu menopang pendapatan rumah tangga dengan respon yang tepat dan efektif sebagai konsekuensi pembatasan aktivitas. Sementara itu, negara yang sudah membuka lagi aktivitas ekonominya harus mampu mengangkat kembali permintaan.

Di sisi lain, IMF memberi catatan tentang pentingnya bantuan keuangna bagi negara dengan sistem kesehatan yang terbatas. Sebagai antisipasi IMF juga mengingatkan negara dunia agar tak mengulangi kesalahan di awal pandemi seperti memastikan ketersediaan APD hingga menyediakan pendanaan yang cukup bagi riset dan sistem kesehatan masyarakat.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA 2020 atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Gilang Ramadhan