tirto.id - DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mencatat ada 1.568 pedagang pasar terpapar virus corona hingga Senin (9/11/2020). Angka tersebut berasal dari 275 pasar yang terdapat di 28 provinsi dan 109 kabupaten/kota.
Ketua Bidang Infokom DPP IKAPPI, Reynaldi menilai kasus penyebaran virus corona COVID-19 di lingkungan pasar semakin parah. Pasalnya dari total 1.568 pedagang yang terpapar COVID-19, angka kematiannya mencapai 65 orang. Jumlah tersebut bertambah 10 orang jika dibandingkan data pekan lalu yaitu 55 pedagang yang meninggal karena COVID-19.
"Adanya kasus pedagang terpapar COVID-19 membuat pasar di tutup sementara. Sudah terdapat lebih dari 200 pasar yang pernah ditutup dan saat ini dalam proses penutupan karena covid. Penutupan pasar terakhir terjadi di pasar Melati, Medan, Sumut, Pasar Gisting Tanggamus, Lampung," jelas Reynaldi dalam keteranagan resmi, Senin (9/11/2020).
Reynaldi mendorong pemerintah daerah bisa lebih fokus lagi pada protokol kesehatan dan memperkuat tes usap dan rapid di pasar-pasar. Selain itu pihaknya meminta pemerintah pusat dan daerah dapat memberikan stimulus kepada para pedagang dalam menjaga agar pasar tradisional tetap bertahan.
Pasalnya, pasar harus tetap berjalan sebagai penopang perekonomian daerah dan pusat distribusi pangan rakyat. Apalagi di masa resesi saat ini, dan dampak angin La Lina akan sulit dihadapi pedagang.
“Kami terus berusaha bertahan untuk menghadapi beberapa kondisi ke depan menghadapi Natal dan Tahun Baru. Maka kami meminta kepada pemerintah untuk menjadikan pasar tradisional sebagai pusat pondasi perekonomian lokal atau perekonomian daerah sehingga kita bisa menjaga agar pasar dan perekonomian terus tumbuh,” jelasnya.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Bayu Septianto