Menuju konten utama

IHSG Ditutup Hijau ke Level 6.311,66 Hari Ini

Kinerja saham sore ini berbalik dari perdagangan pagi tadi yang dibuka lesu di posisi 6.221 dan sempat mencapai titik terendah di level 6.152.

IHSG Ditutup Hijau ke Level 6.311,66 Hari Ini
Warga memantau pergerakan saham melalui gawainya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/3/2025). ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/nz

tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (19/3/2025) ditutup menguat 88,271 poin atau 1,42 persen ke level 6.311,66. Kinerja saham sore ini berbalik dari perdagangan pagi tadi yang dibuka lesu di posisi 6.221 dan sempat mencapai titik terendah di level 6.152.

Mengutip RTI Business, sebanyak 352 saham mengalami peningkatan, 209 saham melemah dan 241 saham tidak bergerak. Adapun, nilai total transaksi tercatat mencapai 18,38 triliun, dengan jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 1,1 miliar saham.

Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nicodemus, menilai bahwa hijaunya pasar saham pada penutupan perdagangan sore ini, salah satunya disebabkan oleh pulihnya kepercayaan pasar usai Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, menegaskan dirinya tetap berada di Kabinet Merah Putih.

“Katalis lainnya OJK resmi berlakukan ketentuan buyback tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) berlaku selama enam bulan sejak tanggal dikeluarkan, yaitu 18 Maret 2025,” kata Nico, dalam keterangannya, dikutip Rabu (19/3/2025).

Kata Nico, kedua sentimen itu cukup efektif untuk meredakan kecemasan pasar, akibat tekanan jual dan diberlakukan aksi buyback saham.

Selain itu, emiten yang memiliki fundamental dan tata kelola perusahaan yang baik juga dapat meningkatkan kepercayaan pasar dan memberikan fleksibilitas bagi emiten-emiten dalam menghadapi tekanan harga saham.

Dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur (RDG), Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, meminta agar investor tidak khawatir dengan tekanan bertubi-tubi yang terjadi pada pasar saham nasional.

Sebab, ia memastikan bahwa aset keuangan Indonesia, khususnya Surat Berharga Negara (SBN) maupun Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) tetap akan menarik bagi investor asing.

“Jadi, ini yang kita harapkan bahwa apa yang terjadi kemarin itu sifatnya temporary. Karena tentunya juga shock dengan kebijakan-kebijakan yang ada di global,” kata dia, di Kantor BI, Jakarta Pusat, Rabu (19/3/2025).

Baca juga artikel terkait IHSG atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Bayu Septianto