Menuju konten utama

Iduladha 2019: Permintaan Ayam Diprediksi Turun 15-20 Persen

Penurunan ini memang terjadi musiman karena masyarakat sementara akan beralih ke daging lain seperti kambing dan sapi.

Iduladha 2019: Permintaan Ayam Diprediksi Turun 15-20 Persen
Peternak memberi makan ayam broiler di Desa Gilangharjo, Pandak, Bantul, DI Yogyakarta, Kamis (27/6/2019). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/wsj.

tirto.id - Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) Sugeng Wahyudi mengatakan peternak tengah mengantisipasi adanya penurunan permintaan ayam menjelang Iduladha.

Menurut Sugeng, penurunan ini memang terjadi musiman karena masyarakat sementara akan beralih ke daging lain seperti kambing dan sapi.

“Nanti pasar di Jawa Tengah ada penurunan permintaan. Ada bulan-bulan permintaan daging ayam masyarakat turun. Ini momen Iduladha. Orang tidak mengonsumsi daging ayam tapi disubtitusi jadi sapi,” ucap Sugeng saat dihubungi reporter Tirto pada Kamis (8/8/2019).

Sugeng mengatakan salah satu wilayah yang akan terdampak dari penurunan permintaan ini adalah Jawa Tengah.

Sementara untuk daerah lain, ia belum dapat memastikan. Namun, penurunan ini ia perkirakan dapat mencapai 15-20 persen dari kondisi saat ini.

“Itu bisa turun 15-20 persen turun (permintaan),” ucap Sugeng.

Namun Sugeng juga menjelaskan bahwa peternak saat ini tengah bernapas lega. Sebab harga ayam di tingkat peternak sudah cukup membaik dibandingkan bulan-bulan sebelumnya ketika nilainya jatuh di bawah harga produksi peternak.

“Per hari ini relatif baik ya. Ada perbaikan,” ucap Sugeng.

Namun, bila dihitung secara kumulatif, Sugeng mengatakan peternak masih berada dalam tren merugi. Sebab kerugian selama Januari-Juli 2019 lalu cukup parah sehingga perbaikan harga yang dialami per hari ini belum cukup mampu memberi kompensasi bagi kerugian yang dialami peternak.

“Harga memang ada perbaikan tapi kalau ditotal Januari-Juli ya masih rugi,” ucap Sugeng.

Baca juga artikel terkait IDUL ADHA 2019 atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Nur Hidayah Perwitasari