tirto.id - Anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Himawan Aulia Rahman, mengimbau orang tua untuk mewaspadai efek kesehatan yang timbul pada anak pada saat cuaca panas tak biasa seperti sekarang ini.
Seperti diketahui, beberapa waktu terakhir sejumlah wilayah di Indonesia mengalami peningkatan suhu yang cukup signifikan.
“Suhu udara sedang ekstrem panas, beberapa kali BMKG mengumumkan paparan UV tinggi di Indonesia. Risiko pada anak-anak yang sering terpapar menimbulkan risiko dehidrasi pada anak yang konsumsi airnya tidak banyak,” ujar Himawan dalam konferensi pers yang diikuti reporter Tirto secara daring, Kamis (27/4/2023).
Himawan menyebutkan, dehidrasi pada anak ditandai dengan gejala berupa demam, mulut atau lidahnya menjadi kering dan pada kasus cukup parah membuat air kencing berwarna pekat dan sedikit.
“Bila (dehidrasi) ringan tidak masalah, tetapi misal berat anak itu sampai pingsan, sampai tidak sadar itu harus ditangani rumah sakit,” sambung Himawan.
Ia juga menyampaikan cuaca panas ekstrem bisa membuat anak-anak menjadi mimisan.
“Anak yang terpapar suhu panas anak itu juga bisa mengalami mimisan terutama anak-anak yang pembuluh darah di hidungnya tipis. Jadi jangan terlalu (sering terpapar) dengan suhu panas, misalnya, tidak terlalu banyak di luar ruangan di saat cuaca ekstrem saat ini,” jelas Himawan.
Himawan berpesan agar anak-anak sebaiknya dikurangi aktivitas di luar ruangan ketika cuaca tengah sangat panas, seperti waktu tengah hari. “Tetap diproteksi tidak keluar di jam tersebut apabila terpaksa keluar, diminimalisir,” ujarnya.
Menurut Himawan, bukan berarti anak-anak sama sekali tidak boleh terkena sinar matahari. Namun, pilihlah waktu yang tepat ketika harus terpapar sinar matahari agar menjadi bermanfaat bagi tubuh.
“Sinar matahari bisa merangsang pembentukan vitamin D, jadi masih perlu tapi tidak terlalu lama-lama (terpapar),” kata Himawan.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua IDAI Piprim Basarah Yanuarso menyatakan asupan gizi pada anak-anak harus diperhatikan dalam cuaca ekstrem seperti saat ini.
“Cuaca ekstrem begini yang pertama kan hidrasi, cairan, elektrolitnya juga mesti cukup, jangan langsung kena paparan cuaca ekstremnya dan kebutuhan nutrisi bergizi tinggi ya lagi-lagi protein hewani, sayuran hijau, dan kurangi maksimal makanan-makanan yang berpotensi malah bikin penyakit seperti junk food,” ujar Piprim.
Ia juga mengimbau agar anak-anak mendapatkan waktu istirahat yang cukup agar daya tahan tubuhnya tetap terjaga.
“Istirahat itu bisa juga dicicil misalnya, malam terus tidur siang gitu ya. Tapi kualitas tidur juga mesti bagus jangan sampai anak-anak main gadget sampai malam,” sambung Piprim.
Piprim juga menyampaikan agar orang tua bisa aktif untuk mengajak anak-anak melakukan olahraga ringan di rumah agar dapat menjaga imunitas.
“Bapak ibu bisa ajarkan ke anak-anak olahraga ringan seperti push up, plank, squat, itu baik untuk melancarkan peredaran darah,” kata Piprim.
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Maya Saputri