tirto.id - Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 27 November mendatang, media sosial mulai ramai dengan informasi soal survei elektabilitas.
Salah satu yang beredar adalah hasil survei elektabilitas pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur. Adapun Pilkada Jawa Timur diikuti tiga pasangan calon (paslon), yakni pasangan nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Hakim; pasangan nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak; dan terakhir, pasangan nomor urut 3, Rismaharini-Zahrul Azhar (Gus Hans).
Menariknya, terdapat sejumlah hasil survei yang cenderung kontroversial. Salah satunya unggahan akun @infoprobolinggo.com di TikTok (arsip). Unggahan tersebut memuat video yang menunjukkan elektabilitas di Pilkada Jawa Timur, hasil survei Indo Survey & Consulting (ISC).
“Hasil survei terbaru elektabilitas calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur! Pasangan Luluk-Lukman unggul sementara dengan 31,1%, diikuti oleh Khofifah-Emil dengan 30,8% dan Risma-Gus Hans dengan 25,5%,” begitu bunyi keterangan penyerta unggahan bertanggal 2 November 2024 tersebut.
Video dalam unggahan menunjukkan hasil survei. Terdapat juga keterangan dalam video, soal detail dari survei tersebut, termasuk bahwa survei diselenggarakan pada tanggal 18 Oktober 2024 hingga dengan 31 Oktober 2024. Jumlah respondennya adalah sebanyak 1.200 orang, yang tersebar di 29 kabupaten dan sembilan kota di Jawa Timur.
Hingga Kamis (7/11/2024), unggahan tersebut telah mengumpulkan 97 tanda suka dan dibagikan ulang setidaknya 12 kali. Kami juga menemukan unggahan yang sama beredar di Instagram, dari unggahan akun @pesanperubahan_official (arsip).
Lantas, bagaimana faktanya? Apakah benar ada hasil survei dari ISC di Pilkada Jawa Timur yang mengunggulkan elektabilitas Luluk-Lukman?
Penelusuran Fakta
Tim Riset Tirto menelusuri asal-usul lembaga survei "Indo Research & Consulting", yang namanya tertera dalam unggahan. Namun, hasil pencarian menggunakan mesin pencari Google, justru mengarahkan ke lembaga survei lain dengan nama serupa, Indopol Survey & Consulting.
Hasil penelusuran logo perusahaan menggunakan metode pencarian gambar terbalik (reverse image search) juga tidak memberi hasil apapun.
Kami kemudian menambahkan kata kunci ‘indo survey & consulting survei jawa timur’. Salah satu hasil teratas mengarahkan ke video berikut dari Metro TV yang merangkum temuan dari Indopol Survey & Consulting.
Hasil survei tersebut menunjukkan fakta yang berbeda dengan unggahan di media sosial. Survei Indopol mendapatkan elektabilitas Luluk-Lukman berada di posisi yang paling rendah.
Berdasarkan survei yang sama, pasangan Khofifah-Emil unggul dibandingkan dua paslon lain. Paslon tersebut mengumpulkan elektabilitas sebesar 56,3 persen, disusul oleh paslon nomor urut 3, yakni Risma-Gus Hans, dengan presentase 21,63 persen. Sementara elektabilitas pasangan Luluk-Lukman hanya sebesar 4,75 persen.
Hasil survei juga merekam, tidak hanya unggul, pasangan Khofifah-Emil meraih sebaran dukungan yang merata hampir di seluruh wilayah di Jawa Timur. Berdasar keterangan di tayangan Metro TV, Indopol merilis survei tersebut pada 13 Oktober 2024 lalu. Survei tersebut berlangsung pada rentang tanggal 29 September 2024 - 5 Oktober 2024. Survei melibatkan 800 responden yang tersebar di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.
Adapun Indopol adalah salah satu lembaga survei yang menjadi anggota Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi).
Hasil survei dari Indopol juga serupa dengan temuan lembaga survei lain. Misalnya hasil survei Indikator Politik pada 9-14 September 2024, yang merekam bahwa pasangan Khofifah-Emil punya elektabilitas tertinggi di Jawa Timur, sebesar 61,2 persen. Kemudian, paslon Risma - Gus Hans mengekor dengan 26 persen, lalu Luluk-Lukman sebesar 2,2 persen.
Ada juga survei Poltracking pada 4-10 Oktober 2024, yang merekam bahwa Khofifah-Emil lagi-lagi punya elektabilitas tertinggi, sebesar 67,5 persen, diikuti Risma-Gus Hans sebesar 24,6 persen, dan Luluk-Lukman sebesar 2,8 persen.
Per 9 November, kami tidak menemukan hasil survei lain yang menemukan bahwa pasangan Luluk-Lukman unggul dibanding paslon lain yang berkontestasi di Pilkada Jawa Timur.
Kesimpulan
Hasil penelusuran fakta menunjukkan, video TikTok yang menampilkan hasil survei oleh lembaga Indo Survey & Consulting (ISC), dengan keunggulan elektabilitas paslon Luluk-Lukman adalah salah dan menyesatkan (false & misleading).
Tidak ditemukan adanya lembaga survei dengan nama Indo Survey & Consulting yang merilis hasil survei seperti unggahan di media sosial. Selain itu, hasil survei elektabilitas di Jawa Timur dari beberapa lembaga survei lain, seperti Indikator Politik dan Poltracking, tidak menunjukkan pasangan Luluk-Lukman unggul dibanding paslon lain.
==
Muhammad Rifaldy Zelan berkontribusi terhadap penulisan artikel periksa fakta ini.
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty & Alfons Yoshio Hartanto