Menuju konten utama

Survei Poltracking: Elektabilitas Khofifah-Emil Perkasa di Jatim

Kendati demikian, masih ada sebanyak 17,8 persen pemilih yang belum menentukan pilihan.

Survei Poltracking: Elektabilitas Khofifah-Emil Perkasa di Jatim
Header Pilkada 2024 PILGUB Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak. tirto.id/Parkodi

tirto.id - Survei teranyar dari Poltracking menunjukkan keperkasaan elektabilitas pasangan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak, dalam Pilkada Jawa Timur 2024.

Pasangan petahana ini memperoleh suara sebesar 57,3 persen. Sementara itu, duet Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta hanya memperoleh suara 22,7 persen. Pasangan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim berada di posisi terakhir dengan raihan suara hanya 2,2 persen.

Hasil survei tersebut dipaparkan langsung oleh Direktur Eksekutif Poltracking, Hanta Yuda AR, dalam webinar bertajuk “Peta Elektoral Pilkada Jawa Timur 2024: Pertarungan Tiga Srikandi” yang disiarkan melalui akun YouTube Poltracking TV, Kamis (19/9/2024).

"Kalau kita masukkan dengan margin of error-nya, terpaut cukup jauh [dengan dua penantang Khofiah-Emil]," kata Hanta dalam paparannya, dikutip Tirto, Kamis malam.

Kendati demikian, masih ada sebanyak 17,8 persen pemilih yang belum menentukan pilihan. Menurut Hanta, selisih raihan angka elektabilitas pasangan Khofiah-Emil terpaut cukup jauh bila dibandingkan Luluk-Lukmanul maupun Risma-Zahrul.

"Cukup jauh selisihnya. Nah, tetapi angka ini disisa 2,5 bulan ke depan tentu masih memiliki kemungkinan pergeseran undecided voters ini," tutur Hanta.

Survei Poltracking tersebut dilakukan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Ia dilakukan pada tanggal 4-10 September 2024. Sampel pada survei ini adalah 1200 responden dengan margin of error ± 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Klaster survei menjangkau 38 kabupaten/kota di Jawa Timur secara proporsional berdasar data jumlah daftar pemilih tetap (DPT) 2024.

Sementara itu, pengumpulan datanya dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan teknologi aplikasi terhadap responden yang telah terpilih secara acak.

"Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa/kelurahan terpilih," kata Hanta.

Baca juga artikel terkait PILKADA 2024 atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Politik
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Fadrik Aziz Firdausi