tirto.id - Perdebatan mengenai ijazah mantan Presiden, Joko Widodo, masih terus mengemuka di jagat maya. Sebelumnya, Tirto telah melakukan pemeriksaan fakta terkait klaim palsu yang menyebut bahwa Jokowi mengakui ijazahnya hilang dan klaim soal ijazah Jokowi yang menyeret sosok Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Baru-baru ini, Tirto kembali menemukan narasi yang menyebut bahwa Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, mengadakan sayembara senilai Rp16 miliar untuk membuktikan keaslian ijazah Jokowi.
Narasi tersebut disebarkan oleh sejumlah akun di Facebook, di antaranya “Tamara Dwi”,“Yoelie Ningsih” (arsip) dan “Ermi Hasan”(arsip) dalam periode Selasa (22/4/2025) hingga Sabtu (26/4/2025), melalui unggahan video yang memperlihatkan situasi konferensi pers yang nampak membahas soal polemik ijazah Jokowi.
“Ternyata Megawati sudah buat sayembara untuk kasus ijazah palsu Jokowi dg Nominal 16 Milyar bagi siapa yg bisa membuktikannya,” tulis keterangan takarir salah satu unggahan tersebut pada Selasa (22/4/2025).

Sepanjang Selasa (22/4/2025) hingga Kamis (8/5/2025) atau selama 16 hari tersebar di Facebook, unggahan tersebut telah memperoleh 367 tanda suka, 59 komentar, dan telah dilihat sebanyak enam ribu kali.
Lantas, bagaimana kebenaran klaim tersebut? Benarkah Megawati mengadakan sayembara senilai Rp16 miliar untuk membuktikan keaslian ijazah Jokowi?
Penelusuran Fakta
Tirto menonton video yang disertakan dalam unggahan dari awal hingga akhir. Dalam video itu, sosok perempuan yang memperkenalkan diri sebagai Ketua KNPI, atas nama Meri Sumiri, memang mengeklaim bahwa Megawati mengadakan sayembara senilai Rp16 miliar, bagi siapa saja yang bisa membuktikan keaslian ijazah Jokowi. Berikut isi percakapan dalam video itu:
“Demi tujuannya adalah untuk kejujuran dan kebenaran bangsa Indonesia, kami menyambut sayembara yang diumumkan oleh yang terhormat ibu Megawati Soekarnoputri mengenai siapa yang bisa membuktikan ijazah pak Jokowi palsu maka akan keluarkan sejumlah uang pak,” ujar Meri dalam video itu.
“Angkanya juga sangat spektakuler tapi kami tidak berfokus di angka balik lagi kita di depan ini adalah demi kejujuran dan keadilan bangsa Indonesia,” ujar Meri menambahkan.
Meski begitu, hingga akhir video, kami tidak menemukan bukti apapun yang bisa membenarkan klaim bahwa Megawati mengadakan sayembara senilai Rp16 miliar untuk membuktikan keaslian ijazah Jokowi.
Tirto mencoba melakukan penelusuran dengan memasukan kata kunci “Megawati Adakan Sayembara Rp16 miliar untuk Buktikan Ijazah Jokowi” ke mesin pencarian Google. Hasilnya, kami tidak menemukan satupun adanya keterangan resmi maupun pemberitaan media kredibel yang membenarkan klaim tersebut.
Kami justru menemukan bantahan dari Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif, Deddy Sitorus, yang membantah klaim yang menyebut Megawati mengadakan sayembara terkait isu ijazah Jokowi.
Seperti yang dilansir dari monitorindonesia.com, Deddy menegaskan bahwa isu tersebut adalah hoaks.
"Hoax," kata Deddy ketika dikonfirmasi monitorindonesia, Minggu (27/4/2025).
Penelusuran juga mengarahkan kami ke artikel cek fakta di situs resmi Polda Jawa Barat yang juga turut membantah klaim yang menyebut Megawati mengadakan sayembara senilai Rp16 miliar untuk membuktikan keaslian ijazah Jokowi. Polda Jawa Barat menyebut klaim dalam unggahan itu sebagai informasi yang menyesatkan (misleading content).
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan keterangan resmi yang membenarkan klaim yang menyebut Megawati mengadakan sayembara senilai Rp16 miliar bagi siapa saja yang bisa membuktikan ijazah Jokowi.
Video yang disertakan tidak menyertakan bukti-bukti yang mendukung kebenaran klaim tersebut. Klaim ini juga telah dibantah oleh Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif, Deddy Sitorus.
Jadi, informasi yang menyebut bahwa Megawati mengadakan sayembara senilai Rp16 miliar untuk membuktikan keaslian ijazah Jokowi bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty
Masuk tirto.id


































