tirto.id - Informasi bantuan dana untuk pekerja migran yang mengatasnamakan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/BP2MI, masih banyak beredar di media sosial. Salah satunya sebuah video dengan narasi bantuan kepada migran.
“Dan saya ingin memberikan bantuan kepada pekerja migran Indonesia sebesar Rp3 miliar, untuk 15 pekerja migran Indonesia yang akan dibagikan hari ini. Untuk mengapresiasi semua pekerja migran di luar sana sebagai pejuang devisa negara," begitu ujar suara pria dalam video tersebut.
Terlihat dalam video tersebut sosok Abdul terlihat berbicara dengan beberapa orang dalam set rapat di sebuah ruangan. Dalam video tersebut terdapat sejumlah watermark, yang menandakan unggahan akun “KITA Peduli TKI” (arsip), pada Senin (21/4/2025) tersebut adalah arsip Kompas.com.

Sampai dengan Kamis (24/4/2025), video tersebut telah mengumpulkan 4,4 ribu penonton, 35 impresi (likes & emoticon) serta lima komentar. Melihat isi kolom komentar, kebanyakan baru masuk dalam beberapa waktu terakhir yang menunjukkan peluang video menyebar lebih jauh dalam waktu dekat. Namun, isi kolom komentar cenderung terpecah ada yang menyebut informasi ini penipuan, tapi ada juga yang mempertanyakan kebenarannya.
Lalu bagaimana faktanya? Apakah benar ada bantuan uang tunai sebesar Rp3 miliar untuk 15 pekerja migran dari BP2MI?
Pemeriksaan Fakta
Tirto mencoba menyaksikan video singkat sekitar 15 detik tersebut. Terlihat dengan jelas ada ketidaksinkronan gerak mulut Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding, dengan audio-nya. Hal ini menjadi indikasi kuat adanya manipulasi konten.
Kami kemudian mencoba mencari asal video asli dari unggahan di Facebook itu. Kami melakukan pencarian gambar terbalik (reverse image search) menggunakan perangkat Google Lens. Salah satu hasil pencarian mengarahkan ke artikel berikut dari Vietnam Plus.
Terlihat foto tersebut menunjukkan latar yang serupa, Abdul duduk di tengah bersama seorang perempuan dengan baju hijau bermotif. Bangku Abdul berwarna hitam sementara perempuan di sebelahnya duduk di bangku berwarna coklat. Berdasar keterangan foto (yang diambil dari arsip Antara), diketahui kejadian dalam foto adalah pemaparan Kementerian P2MI pada 6 Januari 2025 lalu.
Berdasar petunjuk tersebut, serta informasi kalau video tersebut milik Kompas.com, kami melakukan pencarian ke YouTube. Hasil pencarian video Kompas.com yang memuat pernyataan Abdul, mengarahkan ke video berikut. Video unggahan 7 Januari 2025 tersebut berjudul, "Usai Ratas dengan Prabowo, BP2MI Dapat Tambahan Rp 45 Triliun".
Sesuai judul, video tersebut Abdul menyampaikan komitmen Presiden Prabowo Subianto yang akan menyuntikan dana tambahan Rp45 triliun. Dana tersebut akan dibagikan dalam tiga kali pembayaran. Dana tersebut akan digunakan untuk memberikan pinjaman kepada pekerja migran dengan bunga sangat rendah, selain itu dana ini untuk pembiayaan akses pekerja migran dan pelatihan.
Tidak ada pernyataan apapun dari Abdul soal bantuan tunai Rp3 miliar untuk 15 tenaga migran. Pun suara Abdul terdengar berbeda antara di video yang tersebar di media sosial dengan video dari Kompas.com.
Sebelumnya, Tirto juga sempat membedah sebuah video dengan narasi serupa, bantuan dana pekerja migran dari Menteri P2MI. Dalam disinformasi yang menyebar pada Desember 2024 tersebut, narasinya sama, bantuan Rp3 miliar untuk 15 pekerja migran, modusnya serupa, menggunakan video lain saat Menteri Abdul menyampaikan pesan dan disusupi suara audio yang tidak sinkron.
Menariknya, ada indikasi audio yang digunakan untuk video yang baru beredar belakangan, menggunakan potongan dari video dari Desember 2024 tersebut. Suara dan isi pesannya sama.
Informasi dari situs resmi BP2MI juga menunjukan tidak ada informasi apapun terkait program bantuan sebesar Rp3 miliar untuk 15 pekerja migran tersebut. Lebih lanjut BP2MI, lewat akun Instagram resminya juga memberikan keterangan, kalau audio dalam video yang viral pada Desember 2024 adalah hasil manipulasi menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI).
Menteri P2MI Abdul Kadir Karding juga sempat membantah kebenaran klaim adanya bantuan sebesar Rp3 miliar kepada 15 pekerja migran Indonesia. “Saya sebagai Menteri Perlindungan Pekerja Indonesia memastikan bahwa video yang menyatakan bahwa Kementerian atau BP2MI akan membagikan uang Rp3 miliar untuk 15 orang adalah hoaks atau berita bohong jangan dipercaya,” ujar Abdul Kadir Karding, kepada Tirto, Jumat (6/12/2024).
Selain video yang memuat Menteri Abdul, Tirto juga kembali menemukan video dengan narasi bantuan dana untuk pekerja migran. Namun di video unggahan akun "selamat datang" (arsip) dan "Bantuan sosial pekerja migran" (arsip) sosok yang dicatut adalah Kepala BP2MI, Benny Rhamdani. Tirto juga sempat membantah narasi ini dan membuktikan narasi ini adalah hoaks.
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan narasi video bantuan uang tunai sebesar Rp3 miliar untuk 15 pekerja migran dari BP2MI, bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Video yang tersebar di media sosial tidak sinkron antara audio dan videonya. Dari video asli Kompas.com, diketahui Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding, tidak memberi pernyataan apapun soal bantuan kepada pekerja migran sebesar Rp3 miliar untuk 15 orang. Hal ini menunjukkan adanya upaya penyuntingan isi video yang tersebar di Facebook tersebut.
Pada Desember 2024, narasi serupa, dengan video berbeda, tetapi audio sama, juga sempat tersebar di media sosial. Kala itu Abdul membantah adanya bantuan dana bagi pekerja migran sebesar Rp3 miliar untuk 15 pekerja migran.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty
Masuk tirto.id


































