tirto.id - Beredar di media sosial, informasi mengenai pemberian program bantuan dana untuk pekerja migran Indonesia di Singapura yang mengatasnamakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura.
Klaim tersebut diunggah oleh akun bernama “Bantuan Khusus KBRI Singapore” pada Jumat (2/8/2024) dan “KBRI Singapura” pada Selasa (13/8/2024). Narasi dalam kedua unggahan tersebut menyebut bahwa KBRI Singapura memberikan bantuan dana gratis bagi pekerja migran Indonesia di Singapura, dengan nama program “Indonesia Peduli Sesama”.
Tidak disebutkan berapa nominal dana bantuan yang akan diberikan tersebut. Namun, para pekerja migran Indonesia yang berada di Singapura diminta untuk mendaftar melalui tautan yang disediakan dalam unggahan agar bisa mendapatkan bantuan tersebut.
Berikut bunyi keterangan takarir salah satu unggahan tersebut:
“Bulang kemerdekaan negara Indonesia tercinta. Bagi TKI/TKW yang ada di Singapura Belum Menerima Bantuan Program Indonesia, KITA PEDULI BERSAMA. Segera Daftarkan Diri Anda Untuk Mendapatkan Dana Bantuan Dari Program Indonesia Peduli Bersama Secara GRATIS. KITA PEDULI BERSAMA KBRI”
Sepanjang Selasa (13/8/2024) hingga Jumat (23/8/2024) atau selama 10 hari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 42 tanda suka, 19 komentar dan telah sekali dibagikan.
Berdasarkan penelusuran di kolom komentar, nampak beberapa warganet yang mengaku tertarik untuk mendapatkan program bantuan dana tersebut. Namun, ada juga warganet yang nampak mempertanyakan kebenaran informasi bantuan dana ini.
Lantas, benarkah KBRI Singapura menyelenggarakan program bantuan dana bagi para pekerja migran Indonesia di Singapura?
Penelusuran Fakta
Pertama-tama, kami melakukan penelusuran dengan mengamati kedua akun pengunggah klaim tersebut. Kedua akun tersebut diketahui mencatut nama KBRI Singapura dalam akun profilnya, namun terlihat ada beberapa kejanggalan yang terlihat.
Pertama, kedua akun tersebut memiliki jumlah pengikut yang sangat sedikit. Lebih lanjut, ketika ditelusuri, kedua akun tersebut hanya mengunggah unggahan soal program bantuan dana ini. Tidak ada unggahan berisi informasi lain dalam akun tersebut.
Kemudian, dilihat dari laman transparansi halaman di Facebook, kedua akun tersebut diketahui merupakan akun yang baru dibuat. Akun pertama dibuat pada tanggal 24 Juli 2024 dan akun kedua dibuuat pada tanggal 2 Agustus 2024.
Untuk memastikan kebenaran terkait klaim ini kami melanjutkan penelusuran dengan memasukan kata kunci “Indonesia Embassy Singapore” ke mesin pencarian Google. Hasilnya, kami menemukan bahwa kedua akun pengunggah klaim bantuan dana tersebut merupakan akun palsu dan bukan milik KBRI Singapura.
Akun Facebook resmi KBRI Singapura bernama “Indonesian Embassy Singapore” dan memiliki total 64 ribu pengikut. Sementara itu, akun Instagram dan X resmi KBRI Singapura memiliki nama @kbrisingapura. Semua akun media sosial milik KBRI Singapura tersebut memiliki centang biru, tanda sudah terverifikasi resmi.
Dalam salah satu unggahannya di laman Facebook, pada Rabu (24/7/2024), KBRI Singapura memastikan bahwa informasi program pemberian dana kepada pekerja migran Indonesia di Singapura adalah hoaks.
“Telah beredar akun palsu mengatasnamakan KBRI Singapura dan menyebarkan berita mengenai pemberian dana bantuan. KBRI Singapura tidak menyelenggarakan pemberian dana sebagaimana diedarkan oleh akun palsu tersebut,” tulis KBRI Singapura dalam unggahan tersebut.
KBRI Singapura meminta masyarakat untuk waspada dan berhati-hati terhadap modus penipuan dengan iming-iming bantuan atau sejenisnya. Instansi tersebut meminta masyarakat untuk segera melakukan konfirmasi dan melapor ke KBRI Singapura jika menerima hal semacam tersebut.
Masyarakat bisa menghubungi KBRI Singapura melalui email resmi singapura.kbri@kemlu.go.id, saluran pesan resmi +65 9648 0017 atau media sosial resmi yang telah tercantum diatas.
Kesimpulan
Hasi penelusuran fakta menunjukan, informasi soal program bantuan dana mengatasnamakan KBRI Singapura kepada pekerja migran Indonesia di Singapura bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Akun pengunggah klaim tersebut merupakan akun palsu dan bukan merupakan akun resmi milik KBRI Singapura. KBRI Singapura sendiri memastikan tidak menyelenggarakan pemberian dana sebagaimana diedarkan oleh akun palsu tersebut.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty