tirto.id - Hampir dua minggu setelah fase puncak Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, yakni fase pencoblosan telah berlalu. Namun, suasana panas seputar hitung-hitung suara Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 belum juga mereda.
Di media sosial, muncul beragam narasi tentang kecurangan Pemilu 2024 dan reaksi massa. Sayangnya, terdapat beberapa narasi yang kemudian terbukti sebagai hoaks atau disinformasi. Salah satunya menyebut Anies Baswedan memimpin demonstrasi aksi massa menolak hasil Pemilu 2024, yang telah dibantah kebenarannya.
Di media sosial, belum lama ini, muncul juga narasi soal adanya aksi protes kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Tasikmalaya. Aksi tersebut dilakukan oleh organisasi Pemuda Pancasila berdasar unggahan akun @h_rahmadi di Instagram, Rabu (21/2/2024).
Terdapat sebuah video singkat yang menjadi sajian utama video tersebut. "Semua daerah di seluruh provinsi se Indonesia SIAP ikut BERGERAK MINTA KPU DISKUALIFIKASI paslon 02 atau BATALKAN hasil sistem input KPU 💪🏽🔥💪🏽," begitu bunyi narasi yang menyertai unggahan.
Sampai dengan Selasa (27/2/2024), video singkat tersebut telah disaksikan lebih dari 525 ribu kali. Unggahan juga mendapat lebih dari 22 ribu tanda suka (likes) dan lebih dari 1.300 komentar. Melihat isi kolom komentar teratas, kebanyakan juga cenderung percaya dan mendukung dengan narasi PP protes di KPU Tasikmalaya.
Di Facebook video serupa disebarkan dengan narasi serupa dari sejumlah akun. Beberapa di antaranya akun berikut; "Khang Nongkrong", "Lukman Syah", "Achfaz Milnuar","Andam Dewi", dan "Zhy Zhy". Meski tidak menarik atensi dan mendapat perhatian seperti unggahan di Instagram, jumlahnya yang banyak dan tersebar mengindikasikan adanya upaya memviralkan kejadian tersebut.
Lalu bagaimana faktanya? Apakah benar ada protes Pemuda Pancasila di KPU Tasikmalaya yang meminta diskualifikasi paslon nomor urut 02?
Penelusuran Fakta
Mula-mula Tirto coba membedah potongan fragmen dari video-video yang tersebar di media sosial. Penelusuran dengan metode reverse search image dilakukan, dengan Google Lens. Sayangnya, tidak ada hasil yang memuaskan dan memberi informasi terkait konteks video.
Kami kemudian mencoba mencari petunjuk dari video. Terlihat dalam video, aksi massa mengarah ke sebuah bangunan ruko dengan plang bertuliskan "Mandiri Tunas Finance". Saat video bergerak ke arah kanan, terlihat ruko di sebelahnya bertuliskan plang "Luxe" dan terlihat juga gedung tinggi dengan nama "Cordela".
Sementara perekam video menerangkan kalau lokasi kejadian, benar berada di Tasik seperti yang disebut dalam klaim awal. "Anggota PP di Kabupaten Tasik, kurang lebih 4 ribu lebih mulai tidak kondusif ini," begitu petikan ucapan perekam video yang terdengar di tengah keramaian suara demonstrasi.
Berdasar petunjuk tersebut, Tirto menelusuri lokasi kejadian, dengan menjadikan gedung Cordela sebagai petunjuk. Pencarian "Cordela Tasikmalaya" memberikan hasil hotel dengan nama lengkap Cordela Suites Tasikmalaya berikut.
Penelusuran menggunakan Google Street View mengarahkan ke Jalan Yudanegara, Kabupaten Tasikmalaya berikut. "Berjalan-jalan" ke sekitar lokasi menggunakan aplikasi, terlihat lokasi ruko Mandiri Tunas Finance, sekitar 3 bangunan di sebelah kiri hotel. Ruko dengan nama Luxe di sebelahnya juga terlihat yang ternyata adalah sebuah barbershop. Toko bangunan dan peralatan rumah di seberangnya juga terlihat serupa dengan video, dengan nama "Trijaya".
Berdasar petunjuk yang didapat kemudian dilakukan pencarian dengan kata kunci "mandiri tunas finance jl. yudanegara Tasikmalaya demonstrasi Pemuda Pancasila". Terdapat setidaknya dua informasi dari media lokal, baik Kota Tasikmalaya maupun Kabupaten Tasikmalaya yang memberitakan kejadian ini. Diketahui dari artikel PrianganTimurNews.com dan Kabar Singaparna, kejadian demonstrasi tersebut terjadi pada 14 Desember 2023 lalu.
Ribuan massa dengan seragam loreng oranye tersebut mendatangi kantor Mandiri Tunas Finance untuk melakukan aksi damai, terkait dengan pihak perusahaan leasing yang disebut menggunakan jasa debt collector (DC) untuk menagih dan mengambil paksa kendaraan konsumennya.
Berdasar hasil dari liputan lapangan dari dua media rekanan Pikiran Rakyat tersebut, diketahui kalau aksi damai dipicu setelah dilakukannya penarikan satu unit mobil milik Ketua PAC PP Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya. Pihak PP menuntut kejelasan prosedur yang disebut kurang jelas. Disebutkan juga kalau penggunaan DC untuk penagihan oleh pihak leasing kerap meresahkan masyarakat.
Berdasar informasi dari artikel, meski sempat terjadi pelemparan batu dan menyebabkan luka kepada salah satu peserta aksi, aksi tersebut berakhir dengan pertemuan perwakilan pihak PP dengan pihak Mandiri Tunas Finance. Hasil pertemuan menghasilkan nota kesepahaman yang intinya pihak leasing tidak akan menggunakan DC untuk pengambilan/penarikan unit secara paksa.
Berdasarkan informasi yang terkumpul bisa disimpulkan kalau video yang tersebar di media sosial bukanlah aksi protes PP di Kabupaten Tasikmalaya terkait hasil Pemilu 2024. Narasi yang disebut di klaim tidak bisa dipertanggungjawabkan isinya.
Hasil penelusuran dengan kata kunci "demonstrasi pemuda pancasila kpu tasik" tidak memberikan hasil yang menjelaskan kejadian seperti di video. Sementara, menghilangkan kata 'pemuda pancasila' memberikan hasil artikel reportase Detik berikut. Dalam artikel, dijelaskan bahwa kelompok massa yang menamakan dirinya Gerakan Rakyat Penyelamat Demokrasi Tasikmalaya menggelar aksi demonstrasi, di kantor KPU, Jumat (23/2/2024) petang.
Namun di artikel tersebut tidak disebutkan adanya keterlibatan ormas Pemuda Pancasila ataupun tuntutan diskualifikasi terhadap pasangan calon nomor urut 02 seperti narasi yang disebut di media sosial.
Kesimpulan
Hasil penelusuran fakta menunjukkan, klaim protes Pemuda Pancasila di KPU Tasikmalaya yang menuntut diskualifikasi paslon nomor urut 02, yang tersebar di media sosial bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Video aksi massa yang disebar di media sosial adalah dari kejadian 14 Desember 2023. Kala itu, ormas Pemuda Pancasila melakukan aksi damai di depan kantor Mandiri Tunas Finance terkait dengan aksi penarikan kendaraan oleh DC yang meresahkan masyarakat. Aksi tersebut tidak ada kaitannya dengan hasil Pemilu 2024.
Memang sempat terjadi aksi demonstrasi di depan kantor KPU Kota Tasikmalaya pada 23 Februari 2024 lalu. Aksi massa dimotori oleh kelompok Gerakan Rakyat Penyelamat Demokrasi Tasikmalaya setelah video di media sosial diunggah dan tidak melibatkan Pemuda Pancasila.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email [email protected].
Editor: Farida Susanty