"Waktu jalan," kata Chairil Anwar. "Aku tak tahu apa nasib waktu?"
Para penghuni Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 3 Jakarta Selatan mungkin tak pernah membayangkan akan hidup seperti sekarang. Tanpa rumah pengemban memori masa kecil, tumbuh dewasa, atau kenang-kenangan membina keluarga. Di sini masa lalu boleh berlainan, tetapi kini semua senasib. Bersama mereka ada para petugas kesehatan dan penjaga rutinitas.
Di panti itu, ada 21 orang pegawai negeri sipil (PNS) dan 51 personil pekerja harian lepas (PHL). Setiap ruangan dijaga satu PNS dan empat orang PHL. Nyaris di setiap ruangan terdapat kamera pengawas.
Seluruh penghuni panti ini 300 orang. Karena kapasitas maksimal 240 orang, sebanyak 60 orang dipindahkan ke panti Sasana di daerah Dukuh, Jakarta Timur, yang setiap ruangannya dihuni 30 orang. Seluruh panti sosial di Jakarta, berjumlah 23, mengalami kelebihan muatan.
Secara rutin para penghuni panti makan bersama. Fasilitas yang mereka terima antara lain televisi beserta sofa, mesin jahit, kamar mandi dalam, ruang mencuci dan menjemur pakaian. Selain itu mereka diberi pakaian, pemeliharaan kesehatan, pelayanan bimbingan rohani dan psikologis. Mereka dapat memiliih untuk belajar memainkan angklung, merajut, olahraga, sampai rekreasi. Para pengelola mendampingi dan mendukung para penghuni panti untuk berkegiatan, agar mereka tak terkena depresi.
Foto & Teks: Andrey Gromico
Para penghuni Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 3 Jakarta Selatan mungkin tak pernah membayangkan akan hidup seperti sekarang. Tanpa rumah pengemban memori masa kecil, tumbuh dewasa, atau kenang-kenangan membina keluarga. Di sini masa lalu boleh berlainan, tetapi kini semua senasib. Bersama mereka ada para petugas kesehatan dan penjaga rutinitas.
Di panti itu, ada 21 orang pegawai negeri sipil (PNS) dan 51 personil pekerja harian lepas (PHL). Setiap ruangan dijaga satu PNS dan empat orang PHL. Nyaris di setiap ruangan terdapat kamera pengawas.
Seluruh penghuni panti ini 300 orang. Karena kapasitas maksimal 240 orang, sebanyak 60 orang dipindahkan ke panti Sasana di daerah Dukuh, Jakarta Timur, yang setiap ruangannya dihuni 30 orang. Seluruh panti sosial di Jakarta, berjumlah 23, mengalami kelebihan muatan.
Secara rutin para penghuni panti makan bersama. Fasilitas yang mereka terima antara lain televisi beserta sofa, mesin jahit, kamar mandi dalam, ruang mencuci dan menjemur pakaian. Selain itu mereka diberi pakaian, pemeliharaan kesehatan, pelayanan bimbingan rohani dan psikologis. Mereka dapat memiliih untuk belajar memainkan angklung, merajut, olahraga, sampai rekreasi. Para pengelola mendampingi dan mendukung para penghuni panti untuk berkegiatan, agar mereka tak terkena depresi.
Foto & Teks: Andrey Gromico