Menuju konten utama

Hasil Riset: Perahu Kuno Nusantara setara Kapal Penjelajah Eropa

Penemuan perahu kuno di Jambi menunjukkan bahwa kapal pelayar nusantara masa lalu memiliki daya jelajah laut yang luas.

Hasil Riset: Perahu Kuno Nusantara setara Kapal Penjelajah Eropa
Ilustrasi Peta. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Penemuan perahu kuno di Desa Lambur, Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi menjadi bukti bahwa kapal pelaut nusantara masa lalu memiliki daya jelajah laut yang sangat luas. Kesimpulan tersebut dipaparkan oleh Dosen Departemen Arkeologi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI) Ali Akbar.

"Penemuan kapal ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia telah mampu membuat kapal besar yang mampu menjelajah sangat jauh di lautan lepas, bahkan sebelum kedatangan bangsa Eropa," kata Ali Akbar dalam keterangannya, Rabu (28/4/2021), seperti dilansir Antara.

Berdasarkan hasil riset, menurut Ali Akbar, diketahui panjang perahu kuno tersebut adalah 24 meter dengan lebar 5,5 meter dan dibuat pada awal abad ke-16 Masehi.

Sebagai perbandingan, pada akhir abad ke-16, tepatnya tahun 1596, Cornelis de Houtman, pelaut Belanda yang pertama mendarat di Indonesia, membawa empat kapal berukuran panjang 24 meter yang mampu mengarungi samudra dari Eropa sampai ke Nusantara.

Hal ini menunjukkan bahwa teknologi perahu kuno di Jambi dapat menyamai kemampuan kapal-kapal Eropa pada abad ke-16.

Penyusunan papan-papan perahu kuno di Jambi tersebut menggunakan teknik papan ikat dan kuping pengikat (sewn plank and lashed-lug technique).

Menurut Ali Akbar, teknik ini merupakan ciri khas dalam pembuatan kapal masyarakat Asia Tenggara atau Austronesia dan sudah diterapkan sejak abad ke 1 Masehi. Perahu kuno dengan teknik ini antara lain ditemukan di Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Indonesia.

Perahu kuno yang ditemukan di Jambi diyakini merupakan sisa peradaban Kerajaan Zabaj (Sabak), yang terletak di antara India dan Cina serta berada di garis ekuator.

Kerajaan maritim ini berbudaya Islam dan terkenal dengan kemampuan penjelajahan kapal-kapalnya. Berdasarkan catatan kuno, perahu kerajaan Sabak bisa berlayar hingga ke Persia, yakni ke Pelabuhan Siraf di Iran.

Penelitian ini hasil kerja sama antara UI dengan Pemerintah Daerah Tanjung Jabung Timur dengan tujuan peningkatan kualitas pariwisata di lokasi Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Provinsi Jambi.

"Situs tersebut terletak di lokasi transmigrasi yang terbilang cukup sepi. Diharapkan berdasarkan penelitian ini, pengolahan pariwisata daerah tersebut dapat dilakukan dan situs ini dapat menjadi media pembelajaran bagi masyarakat umum," ujar Ali Akbar.

Baca juga artikel terkait HASIL RISET

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Addi M Idhom