Menuju konten utama

Harga Ayam Jatuh, Perusahaan Daging Olahan Perlu Serap Pasokan

Harga ayam di tingkat peternak jatuh, Pemerintah bisa menggerakkan perusahaan daging olahan dapat menyerap kelebihan pasokan daging ayam sebagai bahan baku industri.

Harga Ayam Jatuh, Perusahaan Daging Olahan Perlu Serap Pasokan
Peternak memberi makan ayam broiler di Desa Gilangharjo, Pandak, Bantul, DI Yogyakarta, Kamis (27/6/2019). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah.

tirto.id - Harga ayam di tingkat peternak saat ini jatuh pada kisaran Rp7.000-10.000 per kg. Sebabnya diyakini berasal dari kelebihan pasokan ayam hidup di tingkat peternak.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Rusli Abdullah menilai pemerintah perlu mengantisipasi jatuhnya harga ayam dengan menyerap kelebihan pasokan itu.

Menurut Rusli, paling tidak pemerintah bisa menggerakkan perusahaan daging olahan untuk menyerapnya sebagai bahan baku industri.

Rusli mengatakan sebagai bentuk kompensasi, pemerintah bisa memberikan insentif kepada para pengusaha agar mau melakukan tugas itu. Nantinya, insentif cukup diberikan sementara sampai keseimbangan harga ayam di tingkat peternak sudah kembali normal. Dengan demikian, ia meminta agar pemerintah terutama Kementerian Perdagangan dan Kementerian Keuangan berkoordinasi.

“Saya kira pemerintah bisa mendorong perusahaan menyerap daging ayam untuk bahan baku mereka. Minimal dengan menyerap ini pemerintah bisa kasi insentif buat penyerapan ini. Jadi perusahaan besar mau serap kelebihan suplai ini,” ucap Rusli saat dihubungi reporter Tirto pada Jumat (28/6/2019).

Rusli mengatakan upaya ini perlu dilakukan agar harga ayam di tingkat peternak kembali stabil. Lagipula ia menyayangkan jika pemerintah melalui Kementerian Perdagangan malah sempat menganjurkan agar ayam peternak dilepas begitu saja kepada konsumen saat harga yang ada tidak sedang berpihak pada mereka.

“Agar ini tidak berlarut-larut, pemerintah perlu mendorong perusahaan besar daging olahan untuk menyerap kelebihan daging ini. Jadi menyerap daging ini dari peternak supaya supply and demand-nya bisa segera seimbang,” ucap Rusli.

Baca juga artikel terkait HARGA AYAM atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri