Menuju konten utama

Hadis tentang Jujur dalam Muamalah & Dalil Naqli Sifat Jujur

Islam mengharuskan umatnya untuk bersikap jujur ketika berhubungan dengan orang lain. Berikut ini daftar hadis tentang jujur dalam muamalah.

Hadis tentang Jujur dalam Muamalah & Dalil Naqli Sifat Jujur
Ilustrasi Islam. foto/Istockphoto

tirto.id - Jujur merupakan sifat terpuji yang harus dimiliki setiap muslim. Islam mewajibkan umatnya untuk memiliki sifat ini. Berikut ini hadis-hadis tentang jujur pada muamalah dalam Islam, serta dalil naqli yang menganjurkannya.

Dalam bahasa Arab, jujur berasal dari kata as-shidqu atau shiddiq yang artinya benar atau nyata. Lawan kata as-shidqu adalah al-kidzbu yang artinya dusta atau bohong.

Bagi seorang muslim, kejujuran adalah penyempurna keimanan, sekaligus juga pelengkap keislamannya. Allah memerintahkan hamba-Nya untuk bertakwa, yang pondasinya adalah sifat jujur dan amanah.

Sementara itu, istilah muamalah dalam Islam bermakna aturan Allah untuk manusia dalam bergaul dengan manusia lainnya pada interaksi sosial mereka. Mengutip dari Al-Quran Hadis (2020) yang ditulis Nismatul Khoiriyah, ada 2 aspek dalam muamalah yaitu adabiyah dan madaniyah.

Pertama, aspek adabiyah menyangkut adab atau akhlak, seperti kejujuran, toleransi, sopan santun, adab bertetangga dan sebagainya.

Kedua, aspek madaniyah berhubungan dengan kebendaan, seperti halal, haram, syubhat, kemudharatan, dan lainnya.

Jika kita terus mengamalkan kejujuran dalam setiap aktivitas muamalah, niscaya Allah akan membuka keberkahan dan pintu rezeki yang tidak disangka-sangka. Selain itu, orang yang bermuamalah dengan jujur dan amanah akan merasa nyaman dan senang.

Karakter jujur juga merupakan akhlak menonjol sosok uswatun hasanah, Nabi Muhammad, yang diteladankan beliau SAW sehari-hari hingga dikenal dengan julukan Al-Amin. Dalam sebuah hadis, disebutkan juga hikmah kejujuran:

“Hendaklah kamu semua bersikap jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa ke surga. Seseorang yang selalu jujur dan mencari kejujuran akan ditulis oleh Allah sebagai orang yang jujur.

Jauhilah sifat bohong, karena kebohongan membawa kepada kejahatan dan kejahatan membawa ke neraka. Orang yang selalu berbohong dan mencari-cari kebohongan akan ditulis oleh Allah sebagai pembohong,” (HR. Muslim).

Hadis dan Dalil Naqli Tentang Jujur dalam Muamalah

Perintah berlaku jujur ditegaskan dalam Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad SAW. Berikut ini adalah beberapa hadis tentang jujur dalam muamalah:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَال قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا مَعْشَرَ التُّجَّارِ اِنَّكُمْ قَدْ وَلَيْتُمْ اَمْرًاهَلَكَتْ فِيْهِ اْلأُمَمُ السَّالِفَةُ المِكْيَالُ وَاْلمِيْزَانُ

Bacaan latinnya: "'An Ibni 'Abbas qoola qoola Rasulullah SAW yaa ma'syarattujjar innakum qod walaytum amron halakat fiihil umamus saalifatul mikyaalu wal miizaan"

“Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: 'Wahai para pedagang, sesungguhnya kalian menguasai urusan yang telah menghancurkan umat terdahulu, yakni takaran dan timbangan,” (H.R. Baihaqi)

Hadis di atas merupakan peringatan keras kepada para pedagang untuk menyempurnakan takaran dan timbangan.

Takaran dan timbangan adalah dua alat ukur yang mendapat perhatian serius agar dipergunakan secara tepat dan benar dalam perekonomian, serta tidak dilakukan dengan khianat.

عَنْ حَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ مَا حَفِظْتَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ حَفِظْتُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لَا يَرِيبُكَ فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيبَةٌ

“Dari Hasan bin Ali RA: Aku menghafal dari Rasulullah SAW: 'Tinggalkan yang meragukanmu kepada sesuatu yang tidak meragukanmu karena kejujuran itu ketenangan dan dusta itu keraguan," (H.R. Tirmidzi)

Isi hadis tersebut berkaitan dengan perintah Rasulullah agar umat Islam meninggalkan segala sesuatu yang membuat ragu-ragu menuju kepada sesuatu yang membawa kita kepada ketenangan.

Hadis ini juga menegaskan bahwa kejujuran adalah hal yang membawa kita kepada ketenangan, sedangkan dusta dan curang akan membawa kita kepada keraguan.

Baca juga artikel terkait JUJUR DALAM ISLAM atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Abdul Hadi