Menuju konten utama

Gus Ipul Tutup Diklat Calon Kepala SR, Sampaikan 4 Pesan Penting

Gus Ipul menyampaikan empat pesan penting agar pelatihan calon kepala sekolah bisa benar-benar bermanfaat untuk Sekolah Rakyat. 

Gus Ipul Tutup Diklat Calon Kepala SR, Sampaikan 4 Pesan Penting
Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memberikan arahan secara daring melalui Zoom Meeting pada Penutupan Pelatihan Bakal Calon Kepala Sekolah (BCKS) Sekolah Rakyat di Kantor Kemensos, Salemba, Jakarta (4/10/2025). foto/Dok. Kemensos

tirto.id - Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), menyampaikan arahannya dalam Penutupan Pelatihan Bakal Calon Kepala Sekolah (BCKS) Sekolah Rakyat, Selasa (4/10/2025). Dalam forum ini, Gus Ipul berbicara melalui Zoom Meeting di Kantor Kemensos, Salemba, Jakarta.

Ratusan peserta dari berbagai daerah mengikuti kegiatan ini via online dan didampingi oleh Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Sekretaris Jenderal Kemensos Robben Rico, Kepala Pusdiklatbangprof Hasim, serta sejumlah pejabat tinggi madya maupun pratama Kemensos.

Gus Ipul mengapresiasi capaian para peserta pelatihan itu. "Kalau saya dengar sambutan dari para kepala sekolah tadi, kelihatan hasil pelatihannya sudah tampak,” ujar dia diiringi senyuman.

Mensos menilai peserta sudah memperlihatkan semangat dan komitmen kuat menerapkan pengetahuan yang diperoleh di tempat tugas masing-masing setelah mengikuti 150 jam pelatihan dalam 13 hari.

“Luar biasa, 13 hari dan 150 jam bukan waktu yang sebentar. Tapi hasilnya terasa ada perubahan cara berpikir dan cara bergerak,” kata Gus Ipul.

Melanjutkan arahannya, Gus Ipul menyampaikan empat pesan penting agar pelatihan calon kepala sekolah itu dapat benar-benar bermanfaat untuk Sekolah Rakyat.

Pertama, dia meminta agar pengetahuan dari pelatihan diterapkan dalam tindakan konkret di sekolah. Sebab, ilmu tanpa praktik tidak akan berdampak pada adanya perubahan.

Kedua, Gus Ipul menekankan pentingnya melandasi kegiatan dan kebijakan sekolah dengan tujuan mendorong kemajuan siswa, sehingga tidak menjadi urusan administrasi belaka.

Ketiga, dia mendorong seluruh peserta pelatihan untuk senantiasa menjaga solidaritas serta semangat gotong royong antarsekolah maupun antardaerah.

Keempat, Gus Ipul menegaskan pentingnya transparansi dan akurasi data di setiap tahapan pelaksanaan program Sekolah Rakyat untuk menjaga kepercayaan publik.

"Kalau datanya benar, perencanaannya benar, Insya Allah 50 persen sudah berjalan," kata dia.

Gus Ipul juga menyinggung tantangan yang banyak dihadapi kepala Sekolah Rakyat seperti terkait dengan sarana prasarana dan tenaga pendidik. "Saya tahu banyak tantangan, tapi para kepala sekolah tidak menyerah. Mereka mencari solusi dan tetap bergerak," ujar dia.

Dia menambahkan kesiapan fasilitas pendukung Sekolah Rakyat pun masih terus diperkuat. "Sebagian laptop, smartboard, dan seragam sudah mulai diterima sekolah. Kalau semua sudah lengkap, kami akan lapor Presiden agar Sekolah Rakyat segera diluncurkan secara resmi," jelasnya.

Selain itu, dia mengingatkan pula tentang arah kebijakan hilirisasi pendidikan bagi lulusan Sekolah Rakyat. "Program ini tidak boleh berhenti di tengah jalan. Dari pelatihan ini, kita harus tergerak untuk memastikan ada hilirisasi," ujarnya.

Dia mencata, ada sekitar 6.700 siswa Sekolah Rakyat di jenjang SMA yang perlu mendapat pendampingan lanjutan. "Anak-anak ini harus disiapkan masa depannya. Ada yang ingin kuliah, ada yang ingin bekerja semua harus kita dampingi," kata Gus Ipul.

Gus Ipul menegaskan, kesuksesan Sekolah Rakyat bakal tergantung pada konsistensi dan komitmen pelaksana program di lapangan, bukan hanya kebijakan. Maka, dedikasi kepala sekolah dan guru merupakan fondasi penting untuk memastikan program ini berjalan sesuai tujuan yang ingin digapai.

Gus Ipul menutup arahannya dengan rasa optimistis, sekaligus berpesan agar dari pelatihan yang sudah diadakan bisa tumbuh semangat yang melahirkan tindakan nyata.

(INFO KINI)

Penulis: Tim Media Servis