Menuju konten utama
JPPI:

Guru Honorer Tinggal di WC Sekolah Bukti Buruknya Pendidikan

Soal guru honorer yang tinggal di WC sekolah, JPPI menilai, bukti buruknya tata kelola pendidikan.

Guru Honorer Tinggal di WC Sekolah Bukti Buruknya Pendidikan
Ilustrasi toilet. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji menyoroti kondisi Nining Suryani, guru honorer SD Negeri Karyabuana 3, Pandeglang yang terpaksa manfaatkan toilet sekolah jadi bagian rumahnya sejak 2 tahun lalu. Bahkan, Nining hanya mendapat upah Rp350 ribu yang dibayarkan per tiga bulan.

Menurutnya, kondisi yang menimpa Nining itu merupakan bukti buruknya tata kelola pendidikan di Indonesia.

"Ini bukti buruknya tata kelola pendidikan kita. Guru diperlakukan secara tidak manusiawi. Nasib guru honorer hampir sama [di seluruh Indonesia] seperti di Pandeglang [Nining]," kata dia kepada Tirto, Rabu (17/7/2019).

Dirinya menyayangkan, selama ini pemerintah tidak pernah secara serius mengurus para guru honorer tersebut. Bahkan, kata dia, para guru honorer hanya diberikan harapan palsu oleh pemerintah tanpa diberi kepastian status.

"Harus ada kebijakan afirmasi untuk para guru honorer ini. Jangan samakan mereka dengan fresh graduate yang melamar PNS (Pegawai Negeri Sipil)," ucapnya.

Kemudian dirinya meminta, pemerintah harus memiliki skema khusus untuk mengafirmasi para guru honorer.

Lalu ia juga meminta, agar Pemerintah daerah harus memiliki keberpihakan soal nasib para Guru Honorer yang hingga saat ini belum juga diangkat sebagai PNS.

"Pendataannya juga harus clear, sebab bila musim pengangkatan honorer, ada banyak orang yang nyerobot ambil jatah kursi honorer," pungkas Ubaid.

Baca juga artikel terkait GURU HONORER atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Dhita Koesno