tirto.id - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jogja dan Jawa Tengah terus mengalami peningkatan yang signifikan.
Bahkan melalui rekomendasi yang dikeluarkan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menegaskan bahwa jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
BPPTKG juga menginformasikan bahwa terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi hari ini, Kamis (4/3/2021) pukul 03:57 WIB. Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 38 mm dan durasi 123 detik, estimasi Jarak luncur 1.200 meter ke arah Barat Daya.
Selain teramati adanya awan panas guguran juga terlihat adanya guguran lava pijar sebanyak 25 kali dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter ke arah Barat Daya dari Gunung Merapi yang berstatus Siaga atau level III sejak 5 November 2020.
Berikut laporan hasil pengamatan BPPTKG terbaru
Laporan aktivitas Gunung Merapi terkini
Periode pengamatan
04-03-2021 00:00-06:00 WIB
Lokasi Gunung Merapi
Merapi (2968 mdpl),
Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
Meteorologi
Cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 13-23 °C, kelembaban udara 69-71 %, dan tekanan udara 837-936 mmHg.
Visual
● Gunung jelas hingga kabut 0-I. Asap kawah tidak teramati.
● Teramati awan panas guguran dengan jarak luncur 1.200 meter mengarah ke Barat Daya.
● Teramati 25 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter ke arah Barat Daya.
Kegempaan
■ Awan Panas Guguran
(Jumlah : 1, Amplitudo : 38 mm, Durasi : 123 detik)
■ Guguran
(Jumlah : 35, Amplitudo : 3-18 mm, Durasi : 11-112 detik)
■ Hembusan
(Jumlah : 1, Amplitudo : 5 mm, Durasi : 13 detik)
Rekomendasi BPPTKG
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
4. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
5. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Agung DH