Menuju konten utama

Gitar yang Dipakai Kurt Cobain di MTV Unplugged Laku Rp85 Miliar

Gitar Kurt Cobain seri Martin seri D-18E 1959 laku dilelang seharga Rp85 miliar.

Gitar yang Dipakai Kurt Cobain di MTV Unplugged Laku Rp85 Miliar
Kurt Cobain.foto/rollingstone.com

tirto.id - Gitar akustik yang dipakai eks vokalis Nirvana, Kurt Cobain di acara "MTV Unplugged" pada tahun 1993 laku dilelang seharga 6 juta dolar AS atau lebih dari Rp85 miliar pada Sabtu (20/6) di Los Angeles, Amerika Serikat, demikian seperti diberitakan Antara.

Atas hal itu, maka gitar Martin seri D-18E 1959 memecahkan rekor sebagai gitar termahal yang pernah dilelang bahkan dijual. Gitar termahal sebelumnya adalah tipe Stratocaster milik David Gilmour dari Pink Floyd, yakni seharga 3,95 juta dolar AS (atau lebih dari Rp56 miliar) tahun lalu.

Martin D-18E 1959 milik Cobain ini menghasilkan 6,01 juta dolar AS dan memecahkan rekor untuk gitar termahal yang pernah dijual. Rekor sebelumnya oleh Stratocaster hitam milik David Gilmour dari Pink Floyd, yang dijual seharga 3,95 juta dolar AS (lebih dari Rp56 miliar) tahun lalu.

Gitar akustik dengan seri Martin D-18E 1959 dengan desain klasik itu dipakai oleh Cobain dalam "MTV Unplugged" yang berlangsung lima bulan sebelum kematiannya. Siaran acara "MTV Unplugged" yang menampilkan Nirvana menjadi salah satu pertunjukan live terbesar sepanjang sejarah.

Beberapa lagu terkenal milik Nirvana dimainkan termasuk “About a Girl”, “Come As You Are”, dan The Man Who Sold the World” ciptaan David Bowie. Menurut perkiraan, gitar tersebut mampu menghasilkan uang hingga 1 juta dolar AS, atau dua kali lipat dari harga gitar Bob Dylan yang dilelang dengan harga setengah juta dolar AS.

Namun, pada hari Sabtu lalu, gitar tersebut menerima tiga tawaran tambahan, salah satunya senilai 6,01 juta dolar. Orang yang berhasil memenangkan pelelangan itu adalah Peter Freedman, pendiri Rode Microphones, yang hadir di acara tersebut.

Baca juga artikel terkait KURT COBAIN

tirto.id - Musik
Sumber: Antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto