tirto.id - Piring kertas kotor yang pernah digunakan Kurt Cobain dijual seharga Rp322 juta di pelelangan Julien Auctions, California. Piring bekas itu dipakai untuk makan piza dan di atasnya Cobain menulis set list Nirvana.
Dikutip dari Business Insider, Julien menyebut, piring itu dipakai Cobain di 9:30 Club, Washington DC pada 23 April 1990. Terdapat beberapa lagu Nirvana yang ditulis Cobain di atas piring itu, termasuk "Love Buzz" dan "About a Girl".
Selain set list, piring kertas itu juga disertai dengan surat dan tanda tangan asli dari Johnny Riggs dari band THUD yang tampil sebelum Nirvana di 9:30 Cub. Dia menyimpan piring itu selama 3 dekade sebelum dijual di pelelangan.
"Cobain makan beberapa piza sebelum tampil dan menuliskan set list di piring kertas bekas piza itu. Riggs berhasil mendapatkan piring itu ketika mereka selesai tampil, disertai dengan salinan selebaran promosi untuk pertunjukan malam itu," kata perwakilan rumah lelang.
SOLD for 22,400! A used paper plate with a #Nirvana set list handwritten by #KurtCobain at the 9:30 nightclub in Washington, D.C., on April 23, 1990.
— Juliens Auctions (@JuliensAuctions) May 18, 2019
SOLD TODAY in our “Music Icons” #memorabilia#auction@HardRockCafeNYC and online at https://t.co/TiME89MqlX! #1990s#90spic.twitter.com/MzumBjq15G
Vice mewartakan, piring itu belum ada apa-apanya dibandingkan memorabilia milik Cobain lainnya, yaitu sweater. Sweater yang pernah dikenakan Cobain itu dilelang di tempat yang sama dan terjual seharga Rp1 miliar.
Sweater yang diperkirakan Julien akan bernilai sekitar Rp287 juta itu dikenakan Cobain dalam pemotretan terakhir sebelum kematiannya. Pembeli juga akan mendapat buku dari fotografer pemotretan itu.
Lelang barang-barang pada 18 Mei 2019 di Julien itu menampilkan 669 benda dari para musikus seperti Miley Cyrus, Cher, Madonna, Prince, dan Sammy Davis Jr.
Rumah lelang Julien terkenal dengan lelang memorabilia dari para selebritis. Julien pernah menjual barang-barang yang dahulunya menjadi milik ikon sepak bola Pele, Marilyn Monroe, dan John Lennon.
Editor: Dipna Videlia Putsanra