Menuju konten utama

Gibran vs Erick Thohir: Siapa Paling Layak Jadi Cawapres Prabowo

Gibran dan Erick Thohir masuk dalam survei kandidat Cawapres Prabowo. Siapa yang paling layak?

Gibran vs Erick Thohir: Siapa Paling Layak Jadi Cawapres Prabowo
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) berbicara dalam Seminar Nasional Kebangsaan bertema Penguatan Peradaban Menyongsong Indonesia Emas 2045 Bersama 1000 Guru Besar, Rektor, dan Cendekiawan se-Indonesia, di Jakarta, Sabtu (30/9/2023).. ANTARA FOTO/Reno Esnir/tom.

tirto.id - Erick Thohir dan Gibran Rakabuming sering disebut-sebut akan menjadi bakal calon wakil presiden Prabowo Subianto, termasuk oleh lembaga survei. Lantas, siapa yang paling berpotensi.

Erick sudah sejak jauh hari masuk ke dalam bursa Cawapres Prabowo, sejumlah hasil survei menyebut bahwa pasangan Prabowo-Erick menduduki tingkat keterpilihan yang cukup signifikan.

Sementara Gibran cukup menjadi perbincangan, sebab alih-alih dikabarkan masuk bursa Cawapres PDIP, partai tempatnya bernaung, Gibran malah menjadi tokoh yang masuk ke dalam daftar kandidat Cawapres Prabowo.

Seberapa Besar Potensi Erick Jadi Cawapres Prabowo?

Erick sekarang menjabat dua posisi strategis, yaitu sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Hingga saat ini, Erick masih menjadi tokoh independen tanpa partai, namun PAN sejak merapat ke kubu Prabowo pada 13 Agustus 2023 sudah terang-terangan menyatakan dukungannya terhadap Erick.

Sehingga bisa diasumsikan, PAN adalah perahu Erick apabila memang akan maju sebagai Cawapres Prabowo.

PAN memiliki 44 kursi atau 7,6 persen dari total keseluruhan 575 kursi di DPR RI. Di antara anggota partai kubu Prabowo, PAN merupakan partai yang memiliki kursi paling sedikit.

Apabila PAN digabung dengan Gerindra, maka totalnya 122 kursi atau 21,1 persen dari total keseluruhan 575 kursi di DPR RI. Sebab, Gerindra memiliki 78 kursi.

Meski tipis, jumlah ini sudah melebihi syarat ambang batas atau presidential threshold dalam pencalonan Presiden.

Sebagaimana tertuang dalam Pasal 222 UU Nomor 7 Tahun 2017, Capres dan Cawapres harus didukung oleh parpol atau gabungan parpol yang memiliki setidaknya 115 kursi di DPR RI atau 20 persen dari jumlah parlemen.

Selain itu, apabila partai lain pendukung Prabowo yakni, Golkar dan Demokrat setuju dengan Erick Thohir maka pasangan ini mendapatkan dukungan total 261 kursi. Dengan rincian, Gerindra (78 kursi), Golkar (85 kursi), PAN (44 kursi) dan Demokrat (54 kursi).

Seberapa Besar Potensi Gibran Jadi Cawapres Prabowo?

Sementara itu, Gibran saat ini memegang jabatan publik sebagai Wali Kota Surakarta. Tetapi, Gibran masih memiliki dua batu sandungan jika ingin bersanding dengan Prabowo.

Pertama, usia Gibran saat ini masih 35 tahun, belum mencukupi usia minimal Capres dan Cawapres yaitu 40 tahun berdasarkan Pasal 169 huruf q Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 (UU Pemilu).

Namun demikian, Gibran masih memiliki harapan untuk maju. Pasalnya, peraturan itu sedang dimohonkan ke Mahkamah Konstitusi (MK) untuk dilakukan uji materi.

Hingga saat ini, MK masih belum memutuskan dan mengumumkan hasil uji materi terkait perkara tersebut.

Apabila uji materi itu akhirnya memungkinkan seseorang yang berusia 35 tahun untuk maju dalam kontestasi Pilpres, maka batu sandungan utama Gibran akan hilang.

Kedua, Gibran saat ini merupakan kader PDIP yang sudah mengusung Ganjar Pranowo sebagai Capres di Pilpres 2024.

Untuk bergabung dengan Prabowo, Gibran bisa maju sebagai tokoh independen dengan melepaskan keanggotaannya sebagai kader PDIP.

Sebab, Gibran akan sulit mendapat dukungan dari PDIP yang beberapa kali sudah menegaskan bahwa siapa pun kadernya yang tidak mendukung Ganjar Pranowo, maka akan ditindak tegas.

Sehingga, dengan posisi ini, Gibran memerlukan partai pengusung agar dapat mencukupi syarat ambang batas atau presidential threshold.

Saat ini, partai utama pengusung Prabowo adalah Gerindra diperkuat Golkar, PAN. Dan Demokrat serta sejumlah partai non-fraksi. Untuk mengamankan posisi, Gibran perlu memiliki partai pendukung dengan setidaknya 37 kursi di DPR RI.

Gibran masih mempunyai potensi untuk bersanding dengan Prabowo jika mendapat dukungan penuh dari kubu Prabowo saat ini. Tentu, dalam prosesnya tidak akan mudah, dinamika politik dalam internal koalisi pasti akan terjadi.

Survei Elektabilitas Erick Thohir Vs Gibran Sebagai Cawapres Prabowo

Merujuk sejumlah hasil lembaga survei elektabilitas Cawapres untuk Prabowo, baik Erick maupun Gibran memiliki tingkat keterpilihan yang cukup bersaing.

Lembaga survei Poligov secara khusus merilis hasil survei elekatbilitas atau tingkat keterpilihan Gibran dan Erick sebagai Cawapres Prabowo. Survei itu digelar pada periode 5 hingga 11 September 2023.

Dalam survei simulasi pasangan Prabowo-Erick, mereka mendapatkan elektabilitas di posisi kedua dengan perolehan sebesar 33,8 persen.

Mereka kalah dengan pasangan Ganjar-Ridwan Kamil yang mengantongi elektabilitas 36,9 persen. Sementara itu pasangan Anies-Cak Imin di posisi terbawah dengan 13,8 persen. Responden tidak memilih 15,5 persen.

Kemudian, dalam survei simulasi pasangan Prabowo-Gibran, mereka masih menempati posisi kedua dengan perolehan yang sedikit turun di bandingkan Prabowo-Erick yaitu 30,7 persen.

Posisi pertama diraih Ganjar-Sandiaga dengan perolehan 33,8 persen. Sedangkan, Anies-Cak Imin konsisten di posisi ketiga dengan 15,8 persen. Responden tidak memilih 19,7 persen.

Pada survei itu, Poligov juga menilik kecenderungan pemilih Gerindra jika disodorkan nama Erick dan Gibran sebagai Cawapres Prabowo.

Hasilnya, 29 persen pemilih Gerindra cenderung memilih Erick sebagai Cawapres Prabowo. Hanya 11 persen pemilih Gerindra yang memberikan dukungannya kepada Gibran.

Poligov dalam melakukan surveinya pada 5 hingga 11 September 2023 menyasar 1.200 responden dari 34 Provinsi di Indonesia.

Survei dilakukan dengan cara distribusi kuisoner aplikasi dengan sistem berbasis nomor handphone yang dibatasi 1 Ip address. Margin of error dalam survei ini berkisar pada 2,8 hingga 3 persen.

Baca juga artikel terkait CAWAPRES PRABOWO atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Politik
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Alexander Haryanto