tirto.id - Cacar air atau varicella merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh virus varicella zoster.
Penyakit ini pada umumnya menyerang anak-anak dan bayi hingga mengakibatkan adanya ruam yang gatal, berwarna kemerahan dan melepuh.
Penyakit cacar air memiliki risiko yang cukup tinggi bagi beberapa anak. Virus yang mengakibatkan penyakit cacar air mampu mempengaruhi beberapa anak dengan kondisi yang parah.
Anak-anak yang memiliki risiko tinggi terkena cacar air yaitu :
- Bayi baru lahir
- Anak-anak yang memiliki kekebalan tubuh yang rendah
- Anak penderita kanker
- Anak-anak yang menggunakan obat imunosupresan seperti kortikosteroid dosis tinggi.
Cara Penularan Cacar Air
Dikutip situs Pregnancy Birth Baby, penyakit cacar air dapat menular melalui 2 cara, yaitu kontak langsung dengan cairan pada orang yang terinfeksi cacar air melepuh; dan melalui udara, bersin dan batuk tetesan dari orang yang terinfeksi cacar air.
Laman Raising Children menuliskan, penularan cacar air itu mungkin terjadi dalam waktu 2 hari sebelum gejala yang berupa ruam mucul hingga semua ruam tersebut menjadi lepuh dan membentuk koreng. Hal tersebut dapat terjadi selama kurang lebih seminggu.
Meskipun tidak tergolong sebagai penyakit yang berbahaya, cacar air juga dapat menjadi penyakit yang parah akibat terjadinya infeksi virus jika tidak segera diobati.
Gejala Cacar Air
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengetahui gejala-gejala yang timbul akibat terinfeksi cacar air yang dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Tubuh menjadi sangat lemas, tidak mau makan, terkadang demam disertai dengan gatal-gatal yang akan berlangsung selama 10 hingga 21 hari.
2. Munculnya ruam berbintik merah di sekitar dada, perut, punggung, dan wajah.
3. Luka yang timbul akibat cacar air akan meninggalkan bekas dengan membentuk jaringan ikat atau scar (koreng).
Ada beberapa catatan yang perlu diingat ketika terkena gejala cacar air, di antaranya:
- Gejala biasanya mulai muncul antara 2-3 minggu setelah terinfeksi virus cacar air.
- Jaringan perut akan muncul jika anak-anak menggaruk lepuh atau koreng atau luka yang terinfeksi.
- Bagi penderita cacar air yang berusia remaja dan dewasa, bekas cacar air akan lebih sulit hilang daripada bekas cacar air pada anak-anak.
1. Mengurangi kemungkinan penyebaran dengan membatasi interaksi seorang anak yang sedang mengalami cacar air baik di lingkungan rumah maupun sekolahnya agar tidak menulari anggota keluarga dan juga teman-temannya di sekolah.
2. Selalu menjaga kebersihan tangan.
3. Selalu diajari untuk menutup mulut ketika bersin maupun batuk.
4. Meletakkan tisu yang telah dipakai tersebut langsung ke tempat sampah.
5. Menghindarkan anak yang terinfeksi cacar air dari wanita yang sedang hamil agar tidak tertular penyakit cacar air tersebut.
Penulis: Ririn Margiyanti
Editor: Dhita Koesno