tirto.id - Penyakit cacar air atau disebut juga varicella, disebabkan oleh virus bernama Varicella zoster. Penyakit ini sangat mudah menular dengan cara pertukaran cairan melalui batuk, bersin atau kontak kulit terutama pada anak-anak dan remaja yang sistem imun tubuhnya lemah.
Untuk mencegah munculnya wabah dan penularan penyakit cacar air, pemerintah memiliki program pemberian vaksin pada anak-anak dan remaja. Vaksinasi ini akan diberikan di usia anak 12 bulan sampai 18 tahun.
Usia Pemberian Vaksin Cacar Air pada Anak
Melansir RSUD Buleleng waktu terbaik pemberian vaksin cacar air adalah ketika anak berusia 12 bulan hingga 12 tahun. Jumlah dosis vaksin yang diberikan sebanyak 2 dosis dengan rincian seperti berikut:
- Dosis pertama: Usia 12 bulan hingga 15 bulan
- Dosis kedua: Usia 4 hingga 6 tahun
Jika penyuntikan vaksin dilakukan di usia 13 tahun ke atas dan belum pernah mengalami cacar air, maka anak harus menerima 2 dosis yang diberikan dalam rentang waktu 28 hari. Singkatnya, dosis vaksin yang diberikan pada penerima berusia 13 tahun ke atas lebih banyak dibanding penerima yang berusia di bawah 13 tahun.
Penyakit cacar air sebenarnya tergolong ringan, namun bisa jadi berbahaya apabila dialami oleh bayi di bawah usia 12 bulan yang belum vaksin, remaja, dewasa serta ibu hamil yang kekebalan tubuhnya lemah terhadap serangan virus Varicella zoster.
Vaksin cacar sendiri bekerja dengan cara membangun imunitas tubuh terhadap virus Varicella zoster. Orang yang sudah menerima vaksin dan terinfeksi cacar cenderung mengembangkan gejala yang lebih ringan dibanding orang yang tidak divaksin.
Gejala ringan penyakit cacar termasuk ruam gatal-gatal yang ringan atau bahkan tidak menimbulkan gejala. Demam yang dialami juga lebih rendah suhunya atau malah tidak mengalami demam sama.
Gejala Penyakit Cacar Air (Varicella)
Merujuk laman Immunize, ada beberapa gejala yang akan terlihat ketika seseorang terinfeksi virus Varicella zoster atau cacar air. Gejala yang sering terjadi adalah demam, munculnya rasa lelah, hilangnya nafsu makan, sakit kepala, serta ruam di permukaan kulit yang berisi cairan serta terasa gatal dan perih.
Apabila ada komplikasi yang dialami penderita, bisa berupa infeksi kulit, infeksi paru (pneumonia), peradangan pembuluh darah, pembengkakan selaput otak dan/atau saraf tulang belakang (ensefalitis atau meningitis), juga infeksi aliran darah, tulang, atau persendian.
Pada kasus tertentu yang sangat jarang terjadi, cacar air dapat menimbulkan gejala berat sehingga penderita perlu rawat inap di rumah sakit, bahkan memicu kematian.
Meski sudah sembuh, umumnya dalam kurun waktu 5-6 hari, virus Varicella zoster yang telah masuk ke dalam tubuh akan tetap diam di sel-sel saraf dan mungkin muncul lagi bertahun-tahun kemudian.
Virus yang muncul kembali tersebut menimbulkan ruam atau lepuhan yang lebih nyeri dan dinamakan cacar api atau Herpes zoster (shingles).
Efek Samping Vaksinasi Cacar Air
Banyak orang tua yang khawatir memberikan vaksin cacar air pada buah hatinya dengan alasan takut terjadi efek samping serius. Padahal jenis vaksin untuk penyakit varicella ini jarang menimbulkan dampak negatif.
Jika pun muncul efek samping maka hanya berupa bengkak di kulit tempat suntikan vaksin berada. Bisa juga terjadi ruam kecil di kulit serta benjolan dan demam ringan.
Sangat jarang terjadi efek samping serius, namun jika terjadi hal yang mengkhawatirkan sebaiknya segera hubungi rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
Penulis: Cicik Novita
Editor: Yonada Nancy