Menuju konten utama

Gedung DPRD Tangsel Dijaga Ormas dan Aparat Selama Dua Hari

Meski aksi mahasiswa batal, Gedung DPRD Tangsel tetap dijaga ketat oleh aparat hingga ormas.

Gedung DPRD Tangsel Dijaga Ormas dan Aparat Selama Dua Hari
Ormas dan Ojek Online Pada Saat di Gedung DPRD Tangsel Menyampaikan Pendapat dan Menjaga Gedung. Foto / Jupri Nugroho

tirto.id - Gedung DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi pusat pengamanan ketat selama dua hari terakhir, yakni 1 dan 2 September 2025. Ratusan anggota organisasi kemasyarakatan (ormas), komunitas ojek online (ojol), serta aparat gabungan TNI-Polri disiagakan untuk menjaga wilayah agar kondusif menyusul isu rencana aksi demo mahasiswa yang beredar luas di media sosial.

Sebelumnya, publik dihebohkan dengan beredarnya surat pemberitahuan aksi dari Gerakan Mahasiswa Tangerang Selatan (Gemesta). Dalam surat bernomor 037/VII-30/E-Pemberitahuan/2025 tertanggal 30 Agustus 2025 itu disebutkan bahwa ribuan mahasiswa akan menggelar aksi di Kantor DPRD Tangsel dan Mapolres Tangsel pada Selasa (2/9/2025).

Aksi tersebut direncanakan membawa lima tuntutan, mulai dari penghentian brutalitas aparat, pengusutan kasus kematian Afan Kurniawan, hingga desakan reformasi total kepolisian. Namun, hingga Selasa (2/9/2025) pukul 16.00 WIB, tidak ada massa mahasiswa yang datang baik ke DPRD maupun ke Polres Tangsel.

Meski aksi mahasiswa batal, Gedung DPRD Tangsel tetap dijaga ketat. Sejak Senin (1/9/2025), ratusan anggota ormas sudah lebih dulu berdiri di halaman gedung. Mereka bergabung dengan aparat keamanan untuk mengantisipasi potensi kericuhan.

Tidak hanya ormas, komunitas ojol juga ikut menggelar deklarasi damai di lokasi. Mereka menegaskan komitmen menjaga Kota Tangsel tetap kondusif dan menolak segala bentuk anarkisme.

“Awalnya demo dikaitkan dengan ojol, tapi kami tegaskan tidak ada yang anarkis. Kalau ada yang mengaku ojol tapi tidak punya aplikasi, itu oknum,” ujar Ketua komunitas ojol Tangsel, Jaja.

Aparat Gabungan Disiagakan

Pengamanan tidak hanya melibatkan ormas dan ojol, tetapi juga aparat gabungan dari TNI dan Polri. Barisan polisi dan kendaraan taktis Polres Tangsel terlihat berjaga di sekitar area DPRD Tangsel. Hal ini sejalan dengan upaya mitigasi yang dilakukan kepolisian untuk mencegah gangguan keamanan.

Kapolsek Cisauk, AKP Dhady Arsya, menegaskan kondisi lapangan sepenuhnya terkendali.

“Informasi demonstrasi sudah dimitigasi dan diatasi. Situasi di Tangsel tetap kondusif,” katanya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Tangsel, Abdul Rasyid (Ocil), mengapresiasi langkah ormas dan komunitas ojol yang ikut menjaga keamanan. Menurutnya, sinergi antara masyarakat dan aparat menjadi kunci penting untuk mengantisipasi provokasi yang bisa memecah persatuan.

“Saya mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu yang tidak benar, terutama yang beredar di media sosial,” ujarnya.

Selama dua hari terakhir, isu rencana demonstrasi mahasiswa Gemesta memang sempat menguat. Bahkan pesan berantai di WhatsApp menyebut adanya aksi doa bersama di DPRD dan Polres Tangsel.

Namun faktanya, yang terjadi adalah aksi damai masyarakat bersama ormas dan ojol dengan agenda menjaga keamanan kota. Situasi lalu lintas di sekitar DPRD Tangsel juga terpantau normal. Tidak ada penyekatan jalan maupun gangguan aktivitas masyarakat.

===

Tangsel_Update adalah akun IG City Info yang merupakan bagian dari #KolaborasiJangkarByTirto.

Baca juga artikel terkait DEMO atau tulisan lainnya dari Tangsel_Update

tirto.id - Flash News
Kontributor: Tangsel_Update
Penulis: Tangsel_Update
Editor: Abdul Aziz