tirto.id - PT Garuda Indonesia (Persero) bakal mengajukan klaim atas kerugian kepada Boeing terkait satu pesawat Boeing 737 NG yang mengalami keretakan dan di-grounded sementara.
Hal tersebut disampaikan Direktur Teknik dan Layanan Garuda Indonesia Iwan Joeniarto saat ditemui di Rapat Umum Anggota (RUA) Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (Inaca) di Hotel Borobudur pagi tadi.
“Khusus spesifikasi ini, kami ajukan klaim ke Boeing bahwa kita sedang membicarakan untuk kita sampaikan. Selama kita grounded ini kita ada kerugian. Tidak mendapatkan revenue dari penumpang,” katanya.
Iwan mengatakan, Garuda memiliki tiga jenis pesawat Boeing 737 NG, namun yang diindikasi mengalami keretakan hanya satu pesawat.
Terkait satu pesawat jenis Boeing 737 Max 8 yang dimiliki Garuda dan saat ini dihentikan operasinya, Iwan mengatakan tengah dilakukan inspeksi mendalam (prolonged inspection).
Namun, Iwan tidak menjelaskan secara rinci besaran biaya perawatan pesawat atau prolonged itu. Dia juga tidak merinci besaran kerugian dari satu pesawat Boeing 737 Max 8 yang dikandangkan dalam satu tahun terakhir ini. "Masih kami hitung," kata Iwan.
“Prolonged inspection itu melakukan pembersihan, menambah oli karena belum ada kepastian dari Boeing atau FAA,” imbuhnya.
Iwan mengaku sudah membicarakan kelanjutan nasib pesawat Boeing 737 Max 8 ini. Namun Garuda masih menunggu pernyataan resmi dari kedua pihak tersebut, yakni Boeing dan FAA.
Setelah Boeing 737 Max 8 resmi beroperasi lagi, Iwan pun mengatakan pihaknya akan melihat dulu selama enam bulan baru memutuskan apakah akan mengoperasikan pesawat itu lagi atau tidak.
“Kita tetap akan lihat dulu, enggak serta merta terbang kan. Mereka sedang dapatkan skema. Kita mau lihat dulu pembuktian bahwa setelah diperbaiki masalah tidak ada masalah,” pungkasnya.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Hendra Friana