tirto.id - Ketua DPP PDIP Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Ganjar Pranowo, membantah proses hukum Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, menjadi penyebab Kongres ke-VI hingga kini belum dilaksanakan. Dia pun memastikan bahwa Kongres ke-VI tetap akan digelar.
"Enggak, itu tidak ada hubungannya juga. Nanti akan ditentukan sendiri oleh Ketua Umum," ucap Hasto di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Jumat (16/5/2025).
Dia juga menampik bahwa pengumpulan pimpinan daerah kader PDIP hari ini untuk membangun soliditas menjelang Kongres ke-VI.
"Oh, enggak, enggak. Kalau ini kebetulan saya dan Mas Djarot, Mas Djarot di diklat, saya urusan pemerintahan, dan kita memandang penting untuk melakukan ini dan menurut saya, ini, ya retret partai kita," tutur dia.
Ganjar menuturkan, PDIP memang memandang bahwa sinkronisasi kader yang terpilih sebagai kepala daerah perlu dilakukan, terlebih sejumlah kader menang karena adanya kontribusi koalisi dengan partai lain.
Harmonisasi semua kader PDIP yang terpilih sebagai kepala daerah adalah dua hal berbeda dengan Kongres ke-VI. Ganjar memastikan, persiapan kongres sudah disiapkan tersendiri dan akan diumumkan waktunya.
Diketahui, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, mengumpulkan para kader yang telah terpilih sebagai kepala dan wakil kepala daerah. Pengarahan kepada sejumlah kader itu berlangsung secara tertutup dan berlangsung hingga 18 Mei 2025.
Berdasarkan pantauan reporter Tirto di lapangan, terlihat Ketua DPP PDIP Ganjar Pranowo dan Ketua Bidang Kehormatan Partai Komarudin Watubun, Djarot Saiful Hidayat, Tri Rismaharini, Ribka Tjiptaning, Sri Rahayu, Deddy Yevri Sitorus, Sadarestuwati, Wiryanti Sukamdani dan Mindo Sianipar.
Kemudian, Wakil Sekjen PDIP, Aryo Adhi Dharmo, Wakil Bendahara PDIP, Yuke Yurike, kader PDIP, Abdullah Azwar Anas, serta Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie juga terlihat di ruang aula Sekolah Partai.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Andrian Pratama Taher