Menuju konten utama

Fungsi Hotel di Kawasan TIM Disebut Anies Serupa dengan Wisma Atlet

Anies menyebut, hotel di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM) digunakan untuk menampung seniman dari luar ibu kota yang pentas di situ.

Fungsi Hotel di Kawasan TIM Disebut Anies Serupa dengan Wisma Atlet
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan keterangan pers di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (1/10/209). tirto.id/Riyan Setiawan

tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan angkat bicara terkait penolakan pembangunan hotel bintang lima di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat. Ia menyebut, tempat itu akan dipakai untuk menampung seniman dari luar Ibu Kota yang akan pentas di TIM.

Anies mencontohkan, keberadaan hotel itu serupa dengan Wisma Atlet di Senayan yang kegunaannya itu untuk tempat menginap para atlet yang akan bertanding di Jakarta.

"Wisma untuk seniman itu pun adalah dirancang nantinya tempat yang bernuansa kegiatan kebudayaan. Praktiknya selama ini kalau kita punya acara, mereka tinggal di hotel luar. Dengan adanya wisma, sama seperti wisma atlet kalau di Senayan. Untuk siapa? Tentu atlet yang berkegiatan di Senayan," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Senin (25/11/2019) malam.

Menurut Anies, seniman yang akan pentas di Jakarta akan menyambut hangat rencana pembangunan hotel tersebut. Sebab nantinya keberadaan bangunan itu akan memudahkan mereka dalam mencari penginapan.

"Jadi kalau seniman datang dari delegasi mana-mana itu mereka punya satu paket. Itu yang diharapkan akan muncul. Dengan begitu kita membangun sebuah ekosistem. Sama ketika kita mengirim delegasi dari Jakarta berangkat untuk festival ke Jerman. Di sana ada komponen tiket, akomodasi yang memang ada," katanya.

Proyek revitalisasi TIM sudah dimulai sejak Juli 2019. Total anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp1,8 triliun. Pemprov DKI sudah mengantongi anggaran yang bersumber dari APBD 2019 sebesar Rp200 miliar. Sisanya, diajukan dalam rancangan anggaran 2020 dan 2021.

Revitalisasi tahap 1 meliputi bangunan Masjid Amir Hamzah berlokasi di area Plaza Graha Bhakti Budaya, Gedung Parkir Taman dan Pos Damkar (Juli-Desember 2019).

Tahap lanjutan, revitalisasi meliputi Gedung Perpustakaan dan Wisma TIM termasuk hotel bintang 5 (Juli 2019-Desember 2020) di area eks kantor DPP angkatan 66 ARH hingga jajaran kantin. Proyek revitalisasi ini direncanakan akan selesai pada pertengahan tahun 2021.

Namun, sejumlah seniman dan budayawan menolak rencana pembangunan hotel bintang lima pada revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat. Imam Ma’arif menyebut, keberadaan hotel di kawasan TIM bertolak belakang dengan niat Ali Sadikin yang menjadikan TIM sebagai pusat seni kreatif.

Dalam diskusi bertajuk “PKJ-TIM Mau dibawa ke Mana?” yang digelar di Pusat Dokumentasi HB Jasin, TIM, 20 November lalu. Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Dadang Solihin menyebut TIM akan dijadikan sentra kesenian dan kebudayaan bertaraf internasional. Namun, dalam diskusi itu, paguyuan seniman beberapa kali melontarkan penolakan.

Baca juga artikel terkait REVITALISASI TIM atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Widia Primastika