Menuju konten utama

Formasi Rakaat Shalat Tarawih dan Witir Versi Muhammadiyah

Temukan penjelasan formasi shalat tarawih Muhammadiyah lengkap dengan jumlah rakaatnya di sini. Baca sekarang untuk memahami lebih dalam.

Formasi Rakaat Shalat Tarawih dan Witir Versi Muhammadiyah
Ilustrasi sholat. foto/istockphoto

tirto.id - Shalat tarawih Muhammadiyah memiliki jumlah rakaat ganjil, dan terdapat beberapa formasi saat mengerjakannya, sebagaimana dianjurkan oleh PW Muhammadiyah Jawa Timur.

Muslim disunnahkan melaksanakan salat tarawih sebagai bagian dari ibadah yang dikerjakan di bulan Ramadhan. Terdapat tiga formasi shalat tarawih Muhammadiyah yang bisa dipakai oleh warga Persyarikatan.

Lantas, Muhammadiyah tarawih berapa rakaat? Berikut ini jumlah rakaat tarawih Muhammadiyah termasuk penjelasan formasinya masing-masing.

Muhammadiyah Tarawih Berapa Rakaat dan Formasinya

Dikutip dari pwmu.co, laman resmi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, terdapat tiga formasi shalat tarawih Muhammadiyah.

A. Jumlah Rakaat Tarawih Muhammadiyah

Adapun tiga alternatif formasi rakaat dalam melangsungkan salat tarawih 8 rakaat dan witir 3 rakaat, yakni formasi rakaat 4-4-3, formasi rakaat 2-2-2-2-2-1, dan formasi rakaat 2-2-2-2-3.

1. Shalat Tarawih 443

Untuk formasi pertama, yakni shalat tarawih 4-4-3, dilakukan dengan melaksanakan salat 4 rakaat sekali salam sebanyak 2 kali.

Kemudian, shalat tarawih Muhammadiyah 433 ini dilanjutkan salat witir 3 rakaat sekaligus dengan sekali salam dan tanpa tasyahud awal.

2. Shalat Tarawih 222221

Sedangkan pada formasi kedua, yaitu shalat tarawih 2-2-2-2-2-1, shalat tarawih Muhammadiyah ini dilaksanakan dengan sholat dua rakaat sekali salam sebanyak empat kali.

Lalu, witir dilaksanakan dengan sholat dua rakaat sekali salam yang dilanjutkan sholat lagi satu rakaat sekali salam.

3. Shalat Tarawih 22223

Sementara pada formasi shalat tarawih 2-2-2-2-3, shalat tarawih Muhammadiyah ini tetap dilaksanakan dengan sholat dua rakaat sekali salam sebanyak empat kali, sebagaimana cara yang kedua.

Namun, witir dilakukan dengan salat tiga rakaat sekaligus, seperti pada cara yang pertama.

B. Dasar Anjuran Salat Dua Rakaat Sekali Salam saat Tarawih

Masih dikutip dari laman pwmu.co, dasar dari anjuran salat dua rakaat sekali salam saat melaksanakan tarawih, ialah hadis nabi yang diriwayatkan dari Aisyah R.A:

“Dari Aisyah, istri Nabi SAW, (diriwayatkan bahwa) ia berkata: ‘Pernah Rasulullah SAW melakukan shalat pada waktu antara setelah selesai Isya yang dikenal orang dengan ‘Atamah hingga Subuh sebanyak sebelas rakaat di mana beliau salam pada tiap-tiap dua rakaat, dan beliau shalat witir satu rakaat’,” (HR. Bukhari).

Selain itu, dalam hadis lain, yang juga diriwayatkan dari Aisyah R.A, disebutkan bahwa:

“Dari Aisyah, (diriwayatkan bahwa) ia berkata: ‘Pernah Rasulullah SAW shalat malam 13 rakaat, beliau witir dengan 5 rakaat dan beliau sama sekali tidak duduk (di antara rakaat-rakaat itu) kecuali pada rakaat terakhir’,” (HR Muslim).

Mengenai formasi 4-4-3, Rasulullah juga pernah mengerjakan salat tarawih sejumlah empat rakaat dua kali dan diakhiri tiga rakaat. Dasarnya adalah hadis berikut ini:

“Dari Abu Salamah Ibn ‘Abd ar-Rahman (diriwayatkan) bahwa ia bertanya kepada Aisyah mengenai bagaimana shalat Rasulullah SAW di bulan Ramadhan. Aisyah menjawab: ‘Nabi SAW tidak pernah melakukan shalat sunah di bulan Ramadhan dan bulan lainnya lebih dari sebelas rakaat. Beliau shalat empat rakaat dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya. Kemudian beliau shalat lagi empat rakaat, dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya. Kemudian beliau shalat tiga rakaat’,” [HR al-Bukhari dan Muslim].

Sebelum mengerjakan salat tarawih, disunahkan pula untuk melaksanakan shalat iftitah dengan dua rakaat.

Lantas, kapan waktunya shalat tarawih dilaksanakan? Sebagaimana dikutip dari penjelasan laman muhammadiyah.or.id. disebutkan bahwa karena salat tarawih identik dengan salat malam, muslim dapat melakukannya di tengah malam atau di awal setelah salat Isya.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2025 atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Edusains
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Ibnu Azis