tirto.id - Roadshow Kelas Tirto Surabaya sampai pada destinasi finalnya, yakni Petra Christian University (PCU) pada Jumat, 8 November 2024. Kegiatan yang didukung penuh oleh MSI Indonesia dan Bank Jago ini dihadiri setidaknya oleh 110 mahasiswa yang datang dari beragam fakultas. Mulai dari ilmu komunikasi, komunikasi media kreatif, teknik industri, hingga pendidikan dasar.
Kelas Tirto Surabaya diselenggarakan untuk berbagi ilmu dan wawasan kepada rekan-rekan mahasiswa terkait fenomena masalah keuangan yang dialami anak muda, bagaimana membangun kebiasaan keuangan yang sehat, hingga teknik jurnalisme data.
Redaktur Bisnis Tirto.id, Dwi Ayuningtyas, menyampaikan bahwa anak-anak muda sekarang kebanyakan merasa keuangan mereka tidak stabil. Meskipun berdasarkan survei pemerintah tingkat inklusifitas dan indeks literasi keuangan generasi ini tinggi, nyatanya kebanyakan hanya sebatas di tahap menabung. Itu pun tidak dilakukan secara reguler.
Alhasil banyak generasi muda yang terjerat oleh pinjaman online, paylater dan sebagainya. “Tirto.id sempat melakukan survei kepada mahasiswa dan kami menemukan 2 dari 3 mahasiswa setidaknya pernah mengakses fasilitas paylater,” ungkap Dwi pada Jumat.
Dwi menjelaskan dalam sesi diskusi di kampus-kampus sebelumnya juga keluhan mahasiswa adalah tidak memiliki tabungan dan terlilit utang. Hal ini juga diamini oleh laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mencatat terdapat kenaikan porsi anak muda sebagai pemilik rekening penerima pinjaman aktif.
Setelah sesi diskusi, kegiatan dilanjutkan pada agenda utama Kelas Tirto Surabaya, yaitu materi “Bercerita Lewat Jurnalisme Data” yang disampaikan oleh Tim Riset Tirto, Fina Nailur. Pada workshop ini mahasiswa akan diajarkan tidak hanya soal bagaimana menyajikan data yang menarik tetapi juga narasi yang dapat dibangun agar lebih dapat dipahami oleh pembaca.
Fina menyebut bahwa pada jurnalisme data setidaknya terdapat tiga pendekatan utama. Salah satu yang belakangan populer adalah investigasi berbasis data. Pendekatan ini bisa mengulik data-data lewat OSINT (Open Source Intelligence). OSINT ini adalah proses mengumpulkan dan menghubungkan informasi dari sumber yang terbuka untuk publik.
“Investigasi berbasis data, artinya data digunakan sebagai fakta untuk mengungkap kesalahan, skandal, atau fenomena yang kompleks. Misalnya, untuk mengecek tragedi pelemparan molotov dalam sebuah demonstrasi” jelas Fina.
Lebih lanjut, Fina juga menerangkan tips penting dalam jurnalisme data, yaitu dalam menarasikannya, tidak semua data harus dijabarkan. Pasalnya, pembaca akan lebih cepat bosan, dan tidak semua juga paham cara membacanya. Alhasil informasi penting justru tidak dapat tersampaikan.
“Kita itu mengubah data agar lebih mudah dipahami. Tujuan data sebagai alat berkomunikasi, sehingga mempermudah audiens untuk memahami informasi yang ingin kita sampaikan,” tegas Fina.
Para peserta Kelas Tirto Surabaya tidak hanya antusias mendapatkan ilmu baru dari materi yang disampaikan, tetapi juga berkesempatan meraih doorprize menarik dari Bank Jago, MSI Indonesia, dan Urban Group. Keseruan acara tampak jelas ketika para peserta berlomba-lomba mengangkat tangan untuk bertanya kepada narasumber atau menjawab kuis.
Mahasiswa juga mendapat kesempatan untuk melihat beberapa produk laptop inovatif yang sudah memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan pada booth MSI Indonesia. Perangkat dari perusahaan asal Taiwan ini terutama unggul dalam menghadirkan laptop yang tipis dan ringan.
Kelas Tirto Surabaya telah diselenggarakan di Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA), dan ditutup di Petra Christian University (PCU). Pada 2024 ini, Kelas Tirto telah diselenggarakan di 4 kota yakni, Yogyakarta, Malang, Bandung, dan Surabaya.
(JEDA)
Penulis: Tim Media Servis