tirto.id - Bila kita bicara tentang kelompok penggemar musisi Indonesia, orang akan menyebut paling tidak dua nama: OI dan Slankers. Nama pertama adalah wadah penggemar Iwan Fals, didirikan pada 1999. Sedangkan Slankers sebutan untuk penggemar Slank, yang dikenal militan dan fanatik. Sekarang, kelompok penggemar yang juga membesar adalah Outsider, mewadahi penggemar band punk rock asal Bali, Superman Is Dead.
Namun, di luar itu semua, tak banyak yang tahu kalau Nike Ardilla Fans Club adalah kelompok penggemar pertama di Indonesia. Ia dibentuk pada 1990. Saat kali pertama dibuka, pendaftarnya langsung mencapai 2.500 orang. Saat Nike meninggal, kelompok penggemar ini tak bubar. Alih-alih melupakan Nike, mereka malah semakin solid.
Setiap tahun mereka membuat acara kopi darat. Mulai dari ziarah ke makam Nike, membuat pelbagai bakti sosial, hingga mengadakan acara bersenang-senang macam lomba karaoke lagu Nike Ardilla.
Tak hanya solid di dunia nyata, para fans Nike juga dikenal loyal di dunia maya. Di Facebook, sebuah media sosial yang sudah seperti wujud dunia tersendiri, fanpage Nike Ardilla disukai oleh sekitar 3,6 juta akun. Jumlah yang luar biasa untuk musisi Indonesia yang sudah lebih dari dua dekade meninggal. Di akun itu, sering ada informasi tentang Nike, seperti acara komunitas hingga pernik berita semisal seorang artis masa kini yang menyukai Nike.
Laman penggemar Nike menempati nomor lima dalam senarai akun Facebook musisi dengan jumlah penggemar terbanyak. Ia hanya kalah oleh laman Iwan Fals, Slank, Superman Is Dead, dan Noah. Artis yang sedang naik daun seperti Raisa pun belum punya jumlah penggemar sebanyak Nike.
Pengaruh media sosial seperti Facebook amat penting dalam menjaga Nike tetap hidup, dikenang, dan tidak berakhir sebagai nostalgia belaka. Di laman itu, Nike tetap hidup. Penggemarnya membincangkan Nike Ardilla seolah penyanyi yang meninggal pada 1995 itu masih hidup dan berkarya.
Saya mewawancarai Adi Fahman, salah satu admin laman penggemar Nike Ardilla. Kami berbincang tentang pengelolaan akun Nike, yang sama sekali tidak menerapkan kaidah berpromosi melalui media sosial. Ara, admin lain, dalam kesempatan berbeda, berkata bila laman Nike tidak melakukan promosi berbayar. Para pengelolanya juga tak kepikiran untuk mencari uang dari sana.
"Banyak kawan saya nanya: Berapa gaji saya ngelola akun ini? Saya cuma ketawa saja. Udah jelas enggak ada bayaran. Ini saya lakukan karena memang suka Nike," kata Ara.
Berikut wawancara dengan Adi Fahman soal pengelolaan akun Facebook fans Nike Ardilla, kegiatan Nike Ardilla Fans Club, dan kapan Adi jatuh cinta dengan sang Bintang Kehidupan.
Fanpage Nike sudah punya 3,6 juta penggemar. Bagaimana pengelolaannya dan sejak kapan kamu bergabung?
Saya ikut mengelola akun ini sejak dibikin, tahun 2009. Jadi sebelum Facebook booming, kami punya situs sendiri, Nikeardilla.net. Yang punya Tommy. Adminnya ada tiga. Indu, saya, dan Ceceu. Setelah itu baru bikin Facebook. Dikelola ramai-ramai juga, empat orang. (Selain Adi, empat lain adalah Indu Kirana, Tommy Wiranto, Vian Uone, dan Dian)
Dari mana kamu kenal Tommy dan lain-lain?
Kenalnya itu ya di internet. Tommy itu, kan, kerja di perusahaan website. Ada kuota server yang enggak terpakai. Akhirnya dia bikin website. Jadi awalnya Tommy itu sendirian. Di situs itu bebas nulis komentar apa saja, dan banyak pertanyaan dari fans soal Nike. Karena ada banyak sekali pertanyaan dan Tommy sendirian, dia jadi kewalahan. Kami sering bantuin Tommy bales-balesin komentar pengunjung situsnya. Dia mikir kalau kami banyak waktu. Jadi diajak bantuin dia.
Sekarang ada berapa admin di FP Nike Ardilla?
Ada 5. Tommy, Indu, Ara, Dian, saya.
Sebenarnya apa tujuan Fanpage Nike Ardilla? Apakah ini bentuk kesadaran kalau fans Nike Ardilla masih banyak?
Tujuannya sebetulnya meneruskan apa yang kami kerjakan di situs. Sekarang, kan, buka Facebook lebih gampang ketimbang buka browser. Ya ingin memberikan informasi tentang Nike Ardilla ke para penggemar. Misalkan ada acara ziarah, atau label bikin sesuatu, kami bantu promokan.
Pernah kehabisan bahan soal Nike Ardilla untuk diunggah di laman penggemar?
Kayaknya sih enggak. Soalnya gini: kendalanya adalah waktu, karena kami semua sibuk. Jadi nggak ada jadwal posting. Soalnya foto-foto Nike yang belum dipublikasikan ini masih banyak banget. Kalau mau sih, dalam sehari posting dua atau tiga foto, ya bisa. Cuma ya itu untuk nanti-nanti saja lah.
Untuk bahan konten, dapat dari mana? Pindai konten majalah atau ada sumber khusus?
Satu, selain promo acara, kami juga mengunggah konten dari majalah lama. Dulu, kan, juga banyak teman fans yang sudah lama, yang punya foto pra-digital. Mereka biasanya punya koleksi foto-foto itu. Biasanya mereka kirim ke admin, dan kami simpan untuk bahan konten.
Apakah ada jadwal posting? Minimal berapa kali dalam sehari, misalkan.
Enggak ada. Sesempatnya admin saja. Tiap hari boleh. Misalkan hari ini aku posting, yang lain juga posting, jadi 5 kali posting dalam sehari, ya gak masalah. Yang penting kami punya kode etik. Satu, kami enggak boleh menjelekkan artis lain. Dua, tidak menyinggung SARA. Ketiga, tidak boleh melukai perasaan keluarga Nike. Jadi kami punya kode etik itu.
Kapan kamu pertama kali mendengar lagu Nike?
Pertama kali tahun 1991. Aku masih ingat banget tanggalnya: 5 Juli 1991. Jadi album kedua Nike, Bintang Kehidupan, ada teman yang ngasih tahu kalau ada penyanyi baru yang lagunya bagus. Aku langsung cari ke toko kaset, ingin membuktikan. Sejak itu langsung ngefans. Jadi pintu masuknya dari album kedua. Kebetulan di toko kaset itu masih ada album pertama. Jaraknya kan enggak begitu jauh antara album pertama dan album kedua.
Sampai sekarang kamu masih punya banyak koleksi Nike Ardilla?
Kalau dibilang gitu, ya iya sih. Soalnya aku gila banget sama koleksi Nike sampai berburu ke Malaysia, Singapura. Taiwan juga. Mereka ternyata merilis 9 album Nike yang beda kover. Alhamdulillah, saya punya akses ke Taiwan dan bisa dapat album itu. Di Malaysia, tiap tahun mereka masih merilis album meskipun album kompilasi. Kovernya berbeda. Jadi ya tetap saya beli.
Kalau misalkan sempat pergi ke Malaysia, ya beli langsung. Kalau enggak sempat, ya titip ke teman-teman di NAFC (Nike Ardilla Fans Club) Malaysia. Mereka biasanya kasih informasi apa rilisan terbaru Nike. Biasanya yang mau nitip dijadikan satu, kolektif. Biar ongkos kirimnya murah.
Kamu masih aktif di kepengurusan NAFC?
Iya. Pertama kali aku terjun di organisasi Nike Ardilla itu tahun 2001. Waktu itu aku bikin Nike Ardilla Cyber Club (NACC). Ini anak dari situs dot net. Waktu itu internet masih barang yang langka, kan. Akhirnya kami bikin NACC untuk mewadihi fans Nike yang ada di internet. Jadi istilahnya, di dunia nyata ada perkumpulannya, di dunia maya juga ada perkumpulannya.
Tapi di dalam NACC juga ingin kopi darat. Kami bikin ziarah juga. Terus waktu itu Maminya Nike takut ada perpecahan. Akhirnya, tahun 2008, Maminya Nike menyarankan untuk bergabung dengan NAFC. Apalagi saat itu internet juga sudah lebih gampang diakses. Jadi atas permintaan keluarga Nike, akhirnya NACC dileburkan dengan NAFC.
Sekarang posisi kamu di NAFC sebagai apa?
Jadi NAFC itu ada yang di pusat, ada yang di cabang. Aku duduk di NAFC Pusat, jadi sekretaris. Ketuanya Emma Amrin.
Bagaimana komentarmu soal militansi dan fanatisme fans Nike Ardilla?
Ada banyak orang yang heran: Kok bisa NAFC rutin, selalu mengadakan acara Nike Ardilla? Selain fanatik, penggemar ini juga beregenerasi. Biasanya kalau yang pengurus atau seniornya kendor, pasti ada fans baru yang semangat. Mereka yang minta kami untuk mengadakan. Atau minta diantar ke makam Nike. Kami biasanya rela mengantar. Tiap tahun seperti itu.
Rata-rata berapa orang yang ikut ziarah tiap tahun?
Kalau dari Jabodetabek itu rata-rata 3 bus dengan kapasitas 60 orang. Dari Bandung biasanya satu bus. Tahun ini lebih banyak karena dari Surabaya juga datang. Ada juga dari Malaysia.
Fans Nike paling jauh yang pernah datang ziarah itu dari mana saja?
Dari Brunei, Malaysia, Singapura. Mereka biasanya enggak selalu datang di bulan Maret atau Desember (hari kelahiran Nike). Biasanya mereka random. Datang, minta dianterin.
Untuk sekarang, berapa total anggota NAFC?
Kemarin sih aku coba mendata untuk keperluan kartu baru. Yang masuk datanya sih sudah sekitar 600 anggota. Itu yang berniat bikin kartu. Tapi ada juga fans yang enggak ingin bikin kartu atau masuk ke organisasi.
Selain ziarah, apa saja kegiatan rutin NAFC?
Yang rutin biasanya kalau merayakan ulang tahun cabang NAFC. Kalau NAFC Jakarta itu Oktober. Bandung itu April. Biasanya, kalau acara itu ada pihak lain yang ingin bekerja sama. Misalkan, April 2017 nanti, ada sebuah radio yang juga ulang tahun. Jadi mereka ingin kerja sama, bikin lomba karaoke lagu-lagu Nike Ardilla.
Penulis: Nuran Wibisono
Editor: Fahri Salam