tirto.id - Menteri BUMN Erick Thohir bakal merombak jajaran komisaris di perusahaan-perusahaan pelat merah.
Hal tersbut disampaikan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga saat ditemui di Gedung Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Selatan (21/11/2019).
"Sedang dievaluasi, jumlah Komisarisnya akan disesuaikan dengan kebutuhan BUMN," ujarnya.
Arya melanjutkan, rencana tersebut akan dilakukan untuk meningkatkan sistem pengawasan di 140 BUMN. Dengan demikian, harapannya sistem managemen di perusahaan BUMN bisa menjadi lebih baik.
Menurut Arya, selama ini interaksi Direksi lebih dominan kepada kementerian langsung.
"Ke depan kita akan memperkuat komisaris. Komisaris ini akan jadi andalannya kementerian. Kan yang mewakili pemegang saham itu komisaris. Jadi nanti komunikasi dengan Kementerian BUMN akan lebih ke komisaris karena komisaris yang langsung mengawasi," katanya.
Rata-rata komisaris di perusahaan BUMN sendiri berjumlah 5 sampai 8 orang. Artinya jika jajaran komisaris di 140 BUMN tersebut terkena perombakan, ada 700 hingga 1.000 komisaris yang akan digeser atau diganti dengan orang baru.
Lebih lanjut, Arya menjelaskan, pemilihan komisaris juga akan disesuaikan dengan latar belakang komisaris. Baik dari kebijakan publik, keuangan, operasional.
"Mudah-mudahan enggak jadi masalah karena pengawasan internal dibutuhkan," terangnya.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Hendra Friana