tirto.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta, masyarakat Indonesia lebih memprioritaskan berwisata di dalam negeri ketimbang ke luar negeri. Dengan banyaknya destinasi wisata lokal yang tak kalah hebat, berbelanja wisata di dalam negeri akan membangkitkan ekonomi masyarakat yang hidup dari sektor pariwisata.
"Saya mengetuk hati masyarakat kita agar jika liburan ke luar negerinya sekali saja. Tapi harus dua hingga tiga kali liburannya di dalam negeri," ujar Erick Thohir di acara Garuda Indonesia Travel Fair yang digelar di ICE BSD, Tangerang Selatan, Jumat (28/10/2022).
Menurut Erick, banyak daerah wisata yang tidak kalah hebat dan dipuji turis dunia. Dengan wisata dalam negeri akan mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah yang perlu bangkit pasca pandemi.
Erick menyampaikan, jumlah penduduk Indonesia sebesar 273 juta jiwa merupakan pasar besar yang menarik minat banyak negara sebagai target wisatawan. Apalagi banyak daerah wisata yang tidak kalah hebat dan dipuji turis dunia. Oleh karena itu, dengan wisata dalam negeri akan mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah yang perlu bangkit pasca pandemi.
"Bukan tidak boleh ke luar negeri. Boleh. Tapi kita harus bergotong royong juga membangkitkan ekonomi nasional dengan lebih banyak berwisata dalam negeri. Sebab jika ada apa-apa dengan Indonesia, belum tentu negara-negara lain peduli. Kita harus lebih perhatikan negeri kita sendiri," dia menjelaskan.
Pemerintah, menurut Erick sudah melakukan banyak upaya agar kekayaan Indonesia lebih ditonjolkan sehingga banyak warga lokal mencintai keragaman nusantara yang ada.
Mulai dari kampanye Bangga Buatan Indonesia, lalu renovasi Sarinah dan pembangunan Pos-Pos Bloc untuk memajang produk lokal dan UMKM, serta investasi di berbagai area wisata baru, seperti Krakatau Park di Lampung menjadi langkah kongkrit dan investasi untuk mengangkat pariwisata nasional.
"Dalam waktu dekat, kami akan konsolidasikan 103 hotel yang ada dalam pengelolaan BUMN dalam holding In Journey. Bukan hanya sekadar konsolidasi, tapi bertujuan membangun ekosistemnya. Misalnya, keperluan toileteries hotel BUMN, seperti sabun, shampo, atau handuknya disuplai oleh UMKM. Saya yakin demi kemandirian, hal itu bisa kita lakukan," ujar Erick.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang