Menuju konten utama

Duka Mendalam Keluarga Kolonel Antonius, Korban Ledakan di Garut

Isak tangis keluarga mengiringi prosesi pemakaman Kolonel CPL Antonius Hermawan, satu dari 13 korban tewas dalam insiden di Garut.

Duka Mendalam Keluarga Kolonel Antonius, Korban Ledakan di Garut
Jenazah Kolonel Antonius Hermawan, Korban insiden pemusnahan amunisi afkir dimakamkan di Sasonoloyo, Kaliwanglu, Harjobinangun, Sleman pada Selasa, 13 Mei 2025. tirto.id/Abdul Haris

tirto.id - Isak tangis keluarga mengiringi prosesi pemakaman Kolonel CPL Antonius Hermawan, satu dari 13 korban tewas dalam insiden pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Jenazah Kolonel CPL Antonius di rumah duka di Kaliwanglu, Harjobinangun, Pakem, Sleman, Selasa, (13/5/2025).

Sebelum dimakamkan dengan secara militer, terlebih dahulu melaksanakan misa requiem sebagai bentuk persembahan doa bagi jiwa orang yang telah meninggal.

Wakil Kepala Pusat Angkatan Laut (Wakapuspalad), Brigjen Haripto Seno Budi, selaku inspektur upacara, mengatakan pihaknya merasa kehilangan salah satu prajurit terbaik.

“Kita telah kehilangan salah satu prajurit terbaik yang dipanggil menghadap Tuhan Yang Maha Esa”, katanya.

Dia turut berduka cita dan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya almarhum. Jenazah dimakamkan di Sasonoloyo, Kaliwanglu, Harjobinangun, Sleman.

Ayah almarhum, Yohanes Sugiarto, mengenang Kolonel Antonius, sosok

anak yang pintar dan cepat merespons dalam belajar semaca kecil.

Antonius bahkan mendapat beasiswa dari Universitas Indonesia jurusan kedokteran umum. Namun, Kolonel Antonius tak melanjutkan kuliah kedokteran umum karena orang tuanya memiliki keterbatasan ekonomi.

Kolonel Antonius kemudian memutuskan masuk ke Akademi Militer pada 1994. Dia lulus pada 1997. Pria kelahiran Pakem, 7 Januari 1975 itu menempuh pendidikan dasar hingga SLTA di Jayapura.

Sebelumnya, Kadispenad, Brigjen TNI, Wahyu Yudhayana, menceritakan kronologi insiden pemusnahan amunisi kadaluwarsa di Garut yang memakan korban jiwa 13 orang. Empat orang dari pihak TNI, dan sembilan orang korban merupakan warga sipil.

Kadispenad Wahyu menuturkan, kegiatan pemusnahan amunisi afkir ini dilakukan di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025). Insiden dalam kegiatan yang dilakukan Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD ini terjadi sekitar pukul 09.30 WIB.

Pada awal kegiatan, kata Wahyu, sesuai prosedur, sudah dilaksanakan pengecekan terhadap personel maupun lokasi peledakan. Hasilnya, semua dinyatakan dalam keadaan aman.

Setelah itu, tim membuat dua lubang sumur untuk amunisi milik TNI AD yang akan dimusnahkan.

Setelah lubang dibuat, kemudian dimasukkan amunisi yang akan dimusnahkan, dan diledakkan oleh personel TNI AD menggunakan detonator.

"Peledakan di dua sumur ini berjalan dengan sempurna dalam kondisi aman," ucap Wahyu.

Setelah itu, personel mengisi satu lubang lagi yang telah disiapkan untuk menghancurkan detonator yang dipakai untuk meledakkan dua lubang sumur sebelumnya.

Detonator itu dimasukkan ke dalam lubang untuk dimusnahkan dengan cara yang sama dengan pemusnahan amunisi sebelumnya.

"Saat tim penyusun amunisi menyusun detonator di dalam lubang tersebut secara tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang," kata Wahyu.

Wahyu memastikan, TNI AD akan menginvestigasi kasus ledakan ini untuk mengungkap penyebab utama meledaknya detonator dalam lubang ketiga.

Baca juga artikel terkait GARUT atau tulisan lainnya dari Abdul Haris

tirto.id - Flash News
Kontributor: Abdul Haris
Penulis: Abdul Haris
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama