Menuju konten utama

Duka Bara Gunung Marapi

Gunung Marapi meletus pada Minggu (3/12/2023) pukul 15.00 WIB. Warga di Kecamatan Sungai Pua, Nagari Palano, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, yang lokasinya berjarak sekitar enam kilometer dari kawah hanya mendengar dentuman, namun visual tidak terlihat. Muntahan kolom abu berisi material vulkanik mencapai 3.000 meter dan menghujani nagari itu dengan pasir.

Duka Bara Gunung Marapi
Gunung Marapi mengeluarkan batu panas saat erupsi terlihat dari Batang Silasiah, Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu (13/1/2024) dini hari. Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi mencatat telah terjadi erupsi dengan amplitudo maksimum 30.3 mm dan durasi sekitar 34 detik pada Sabtu pukul 01.42 WIB dengan dentuman terdengar keras pada radius 4,7 kilometer dari kawah dan disusul lontaran batu panas. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/nz
2024/01/14/antarafoto-lontaran-batu-panas-gunung-marapi-130123-ief-1_01.jpg
Gunung Marapi mengeluarkan batu panas saat erupsi terlihat dari Batang Silasiah, Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu (13/1/2024) dini hari. Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi mencatat telah terjadi erupsi dengan amplitudo maksimum 30.3 mm dan durasi sekitar 34 detik pada Sabtu pukul 01.42 WIB dengan dentuman terdengar keras pada radius 4,7 kilometer dari kawah dan disusul lontaran batu panas. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/nz
2024/01/14/antarafoto-evakuasi-korban-erupsi-marapi-041223-ief-2_01.jpg
Tim SAR melakukan evakuasi korban erupsi Gunung Marapi yang mengalami luka bakar di jalur pendakian proklamator, Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, Senin (4/12/2023) dini hari. Hingga pukul 04.30 WIB, Tim SAR Gabungan sudah mengevakuasi tujuh orang pendaki yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi yang meletus pada Minggu (3/12/20230), sisanya 28 orang lagi akan dievakuasi secara estafet. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/aww.
2024/01/14/antarafoto-evakuasi-korban-erupsi-gunung-marapi-05122023-map-3_01.jpg
Tim gabungan mengangkat jenazah korban erupsi Gunung Marapi di Nagari Batu Plano, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (5/12/2023). Data SAR Padang menyatakan sebanyak delapan jenazah pendaki berhasil dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Dr Achmad Mochtar di Bukittinggi untuk diidentifikasi. ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi/aww.
2024/01/14/antarafoto-evakuasi-warga-disabilitas-di-kaki-gunung-marapi-130124-ief-1_01.jpg
Petugas TNI menggendong seorang warga disabilitas yang tinggal di zona tidak aman dengan jarak 4,4 kilometer dari pusat kawah Gunung Marapi, di dusun Kalimpariak, Jorong Batang Silasiah, Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu (13/1/2024). Tim gabungan mengevakuasi warga disabilitas bersama keluarganya untuk mengungsi sementara ke zona aman dari bencana erupsi Gunung Marapi di Dusun Cumantiang, Jorong Batang Silasiah, Nagari Bukik Batabuah. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/nym.
2024/01/14/antarafoto-dampak-erupsi-gunung-marapi-05122023-map-1_01.jpg
Seorang petani mengecek tanaman sawinya yang tertutup material abu vulkanik Gunung Marapi di Daerah Batu Plano, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (5/12/2023). Dampak erupsi Gunung Marapi mengakibatkan lahan pertanian warga tertutup abu vulkanik dan berpotensi gagal panen terutama tanaman cabai dan sayur. ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi/aww.
2024/01/14/antarafoto-warga-mengungsi-mandiri-di-agam-120124-ief-1_01.jpg
Warga membawa keluarganya untuk mengungsi sementara secara mandiri di Jorong Batang Silasiah, Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Jumat (12/01/2024). Dua kepala keluarga di dusun Bareco, Jorong Batang Silasiah, yang merupakan kampung terdekat dengan kawah Gunung Marapi yakni sekitar 4,7 kilometer memilih untuk mengungsi sementara ke tempat saudaranya karena khawatir selalu terdengar suara gemuruh dari gunung yang berstatus siaga level III tersebut. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/pras.
2024/01/14/antarafoto-kawasan-rawan-bencana-gunung-marapi-110124-ief-2_01.jpg
Petugas BPBD Agam dan anggota TNI membagikan masker untuk antisipasi abu vulkanik kepada pelajar SDN 12 Batang Silasiah, Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Kamis (11/1/2024). BPBD Agam, TNI dan tim gabungan mendirikan posko dan melakukan sosialisasi serta edukasi sebagai langkah kesiapsiagaan bencana di kawasan rawan bencana Gunung Marapi yang jaraknya sekitar 4,7 kilometer dari pusat kawah itu. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/nz
2024/01/14/antarafoto-posko-pengungsian-gunung-marapi-di-koto-baru-140124-ief-2_01.jpg
Warga membawa anaknya untuk diperiksa kondisi kesehatannya di posko pengungsian warga yang terdampak erupsi Gunung Marapi, di Mushola Nurul Ikhlas, Nagari Koto Baru, Tanah Datar, Sumatera Barat, Minggu (14/01/2024). Sebanyak 112 orang dari 36 kepala keluarga yang tinggal di radius 4,5 kilometer dari kawah Gunung Marapi memilih mengungsi ke mushola tersebut karena khawatir dengan aktivitas gunung yang meningkat. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/wpa.
2024/01/14/antarafoto-posko-pengungsian-gunung-marapi-di-koto-baru-140124-ief-4_01.jpg
Seorang warga diperiksa matanya yang terkena abu erupsi Gunung Marapi, di Mushola Nurul Ikhlas, Nagari Koto Baru, Tanah Datar, Sumatera Barat, Minggu (14/01/2024). Sebanyak 112 orang dari 36 kepala keluarga yang tinggal di radius 4,5 kilometer dari kawah Gunung Marapi memilih mengungsi ke mushola tersebut karena khawatir dengan aktivitas gunung yang meningkat. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/wpa.
2024/01/14/antarafoto-aktivitas-gunung-marapi-140124-ief-1_01.jpg
Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari Batang Silasiah, Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Minggu (14/1/2023). Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi di Bukittinggi mencatat telah terjadi erupsi pada pukul 06.21 WIB dengan tinggi kolom abu sekitar 1.300 meter dari atas puncak, disusul hujan abu abu bercampur air yang turun di sekitar kaki gunung. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/foc.
Sirine ambulan meraung-raung, sahut menyahut, memecah diamnya malam. Lampunya menyibak kabut, rodanya melibas lumpur dan bebatuan di jalan itu. Malam baru datang, Nagari Batu Palano buncah.

Lepas waktu Isya, orang-orang mulai ramai memacu kendaraannya ke Posko I Gunung Marapi. Mereka berpapasan dengan para pendaki yang bergegas turun ke bawah.

Gunung aktif itu meletus pada Minggu (3/12/2023) pukul 15.00 WIB. Warga di Kecamatan Sungai Pua, Nagari Palano, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, yang lokasinya berjarak sekitar enam kilometer dari kawah hanya mendengar dentuman, namun visual tidak terlihat. Muntahan kolom abu berisi material vulkanik mencapai 3.000 meter dan menghujani nagari itu dengan pasir.

Sementara di posko I pendakian, malam itu sektiar pukul 20.00 WIB tim SAR gabungan bersama masyarakat sudah berkumpul untuk bersiap mengevakuasi korban erupsi di atas sana, meskipun mereka belum tahu kondisi yang terjadi selain laporan langsung dari korban yang dikirim via jejaring sosial. Satu persatu, korban luka-luka dapat dievakuasi ke bawah.

Tim SAR terdiri dari Basarnas, BPBD, TNI-Polri, dan relawan lain serta warga melakukan evakuasi secara estafet, mengingat jarak yang jauh dan curam, serta kondisi hujan dan masih terjadi erupsi. Proses evakuasi hingga keesokan harinya, mencatat dari 75 orang pendaki yang terdaftar, 23 orang meninggal dunia, 52 lainnya selamat meskipun sebagian dalam kondisi luka-luka.

Pusat Vulkanologi & Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat, gejala peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Marapi yang dapat terjadi erupsi bersifat eksplosif itu sudah berlangsung sejak Januari 2023. Sehubungan dengan itu, maka direkomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan melakukan kegiatan pada radius tiga kilometer dari kawah/puncak.

Data BNPB, gunung api itu pernah erupsi pada tanggal 8 September 1830 dengan mengeluarkan awan yang berbentuk kembang kol abu-abu kehitaman dengan ketebalan 1.500 meter di atas kawahnya disertai dengan suara gemuruh.

Kemudian pada tanggal 30 April 1979, menurut laporan pers pada saat itu disebutkan 60 orang meninggal dunia akibat letusan Gunung Marapi dan disebutkan juga 19 orang pekerja penyelamat terperangkap oleh tanah longsor. Erupsi Marapi juga terjadi pada 5 Juli 1992 yang merenggut nyawa seorang pendaki bernama Abel Tasman, Nama itu kemudian dijadikan monumen di kawasan cadas.

Foto dan teks : Iggoy el Fitra, Muhammad Arif Pribadi




Baca juga artikel terkait FOTO-TIRTO atau tulisan lainnya dari M. Zaenuddin

Oleh: M. Zaenuddin