tirto.id - Sejumlah pasien menjalani perawatan di ruang isolasi sepulang dari menjalankan ibadah umrah di Arab Saudi. Mereka tercatat dirawat oleh rumah sakit di Bandung, Palembang, Gorontalo dan Bali.
Para jemaah umrah asal Indonesia tersebut diisolasi karena menunjukkan gejala yang mengarah pada dugaan terinfeksi virus corona (Covid-19).
Mereka merupakan warga Indonesia yang mengunjungi Arab Saudi sebelum larangan kedatangan jemaah umrah dari luar negeri diberlakukan oleh negara tersebut.
Pemerintah Arab Saudi sebelumnya sudah mengeluarkan larangan sementara terhadap kedatangan jemaah umrah asal negara lain, sejak 27 Februari 2020. Penangguhan kedatangan warga negara asing yang akan menjalankan umrah itu dikeluarkan pemerintah Arab Saudi guna mengantisipasi penyebaran wabah virus corona.
Di sisi lain, pemerintah Arab Saudi mengumumkan kasus positif virus corona pertama di negara itu pada hari ini, Selasa (3/3/2020). Kasus positif virus corona ini dialami oleh warga Arab Saudi yang baru kembali dari Iran melalui Bahrain.
Sementara rincian informasi mengenai sejumlah pasien, yang menjalani isolasi di sejumlah kota di Indonesia, sepulang dari menjalankan ibadah umrah, akan dijelaskan di bawah ini.
Bandung
Rumah Sakit Paru (RSP) Rotinsulu, Bandung, mengisolasi seorang pasien asal Indonesia yang mengalami gejala demam, batuk, dan penyakit pernapasan. Pasien tersebut menjalani perawatan di RSP Rotinsulu sejak Senin malam, 2 Maret 2020.
Menurut Direktur Utama RSP Rotinsulu, dr Edi Sampurno, pasien berusia dewasa tersebut memiliki riwayat berpergian ke luar negeri untuk melakukan ibadah umrah.
"Pulang dari umrah, kan di sana [Saudi] sudah ada yang positif mungkin, yah, jadi bisa saja berpotensi," ujar Edi pada Selasa (3/3/2020), di Bandung, Jawa Barat, seperti dilansir Antara.
Kata Edi, karena pasien tersebut mengalami demam, batuk dan sakit pernapasan saat dirujuk, RSP Rotinsulu memutuskan untuk langsung merawatnya di ruang isolasi.
"Ada gejala yang mirip Covid-19, demam, batuk, [sakit] pernapasan. Pasien itu rujukan dari Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih Bandung," ujar dia.
Edi menambahkan, RSP Rotinsulu bakal melakukan pengawasan terhadap pasien tersebut sampai 14 hari. Dia berharap kondisi pasien itu bisa semakin membaik.
RSP Rontinsulu sebelumnya juga telah merawat dua pasien yang diduga terpapar Covid-19 sejak Februari 2020 lalu. Namun, dua pasien itu akhirnya dinyatakan negatif sehingga dipulangkan.
"Total kami sudah menerima tiga pasien, dua dipulangkan, ini satu baru datang," ujar Edi.
Gorontalo
Seorang pasien yang baru saja pulang dari perjalanan umrah saat ini juga menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Prof Dr Aloei Saboe, Kota Gorontalo.
RSUD Aloei Saboe mengisolasi pasien yang diduga mengidap tuberkulosis dengan gejala mengarah pada infeksi virus corona tersebut sejak Senin malam, 2 Maret 2020.
Direktur RSUD Aloei Saboe dr Andang Ilato mengatakan pasien iti menjalani perawatan di ruang isolasi karena mengalami gejala demam, batuk dan pilek serta baru saja pulang dari luar negeri, yakni Arab Saudi.
"Memang gejalanya mengarah ke pasien yang tertular Corona, namun tidak cukup untuk bilang bahwa dia tertular karena tidak berasal dari negara yang menularkan virus itu," kata Andang, di Gorontalo, Selasa (3/3/2020).
"Dia baru saja pulang umrah dari Arab Saudi tanggal 1 Maret [2020]," tambah Andang.
Dia mencatat pasien tersebut memiliki riwayat diabetes dan sejumlah penyakit lainnya. Namun, setelah menjalani perawatan, kata dia, kondisi pasien rujukan dari RSUD dr Hasri Ainun Habibie Gorontalo tersebut saat ini mulai membaik.
"Tadi pagi tidak demam lagi, sesak napasnya berkurang," ujar Andang.
Dia pun mengimbau masyarakat membantu pemerintah menemukan kasus-kasus serupa agar terdeteksi lebih awal.
Bali
Sementara di Bali, saat ini terdapat 7 pasien yang berada dalam status pengawasan karena diduga terinfeksi virus corona.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya menyatakan 7 pasien itu sedang menjalani perawatan di tiga rumah sakit rujukan untuk kasus virus corona di Bali.
"Di RSUP Sanglah ada tiga [pasien], dari Wangaya dirujuk ke RSUD Tabanan ada satu, kemudian di RSU Sanjiwani Gianyar ada tiga," kata Suarjaya usai rapat koordinasi kesiapsiagaan menghadapi virus corona di Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Selasa (3/3/2020).
Menurut Suarjaya, dua orang dari tujuh pasien merupakan WNI yang baru pulang dari perjalanan umrah ke Arab Saudi. Dua WNI tersebut warga asal Bali. Mereka laki-laki dan perempuan yang masing-masing berusia 66 tahun.
"Sebenarnya untuk dua WNI ini, satu hasil labnya sudah turun, tinggal satu lagi yang laki-laki. Mudah-mudahan hari ini hasil labnya keluar," ujar Suarjaya.
Sedangkan lima pasien lainnya, kata dia, merupakan warga negara asing (WNA). Mereka terdiri atas satu WNA Rusia, dua dari Denmark dan dua warga negara Malaysia.
Palembang
Seorang pria 64 tahun yang baru saja pulang dari umrah juga dirujuk Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Sultan Muhammad Badaruddin II Palembang ke RSUP Muhammad Hoesin, pada hari ini.
"Ya, tadi ada satu orang kami rujuk ke RSMH [RSUP Muhammad Hoesin] dengan gejala suhu tubuh di atas 38 derajat celcius," kata Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan di Palembang, Nur Purwoko, Selasa (3/3/2020), dikutip dari Antara.
Pasien tersebut semula tiba di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, pada Selasa, pukul 10.20 WIB. Dia menumpang pesawat Lion Air JT89 dari Jedah, Arab Saudi.
Pasien itu dibawa petugas dengan seragam dan alat kelengkapan khusus memakai ambulans yang menuju RSMH Palembang. Setelah diperiksa di ruang isolasi Bandara SMB II, ia dirujuk ke RSMH Palembang, pada pukul 14.10 WIB.
Koordinator Humas RSUP Muhammad Hoesin, Suhaimi membenarkan pasien itu sedang menjalani pemeriksaan di ruang isolasi pada hari ini.
"Karena dirujuk maka kami harus terima pasien itu, sekarang Tim Penyakit Infeksi Emerging sedang memeriksanya," kata Suhaimi di Palembang.
Suhaimi mengatakan, saat dirujuk ke RSUP Muhammad Hoesin, pasien itu mengalami demam di atas 38 derajat celcius, batuk dan sesak nafas, disertai catatan diagnosa indikasi Mers/COVID-19 dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Palembang.
Menurut Suhaimi, Tim Penyakit Infeksi Emerging RS Muhammad Hoesin telah melakukan tindakan sesuai SOP penanganan seperti pasien terduga sebelumnya. Pengambilan spesimen yang akan dikirimkan ke laboratorium juga sudah dilakukan.
"Informasi selanjutnya kami menunggu hasil laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes RI," ujar dia.
Editor: Agung DH