Menuju konten utama

Dugaan Virus Corona di Bali: 7 Pasien Diawasi, 12 Warga Dipantau

Tujuh pasien di Bali saat ini sedang diawasi karena dikhawatirkan terinfeksi virus corona. Sedangkan 12 warga di Bali dipantau karena pernah berinteraksi dengan WNA Jepang yang positif Covid-19.

Dugaan Virus Corona di Bali: 7 Pasien Diawasi, 12 Warga Dipantau
Petugas memeriksa Health Alert Card atau Kartu Kewaspadaan Kesehatan di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin (2/3/2020). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/ama.

tirto.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona (Covid-19). Langkah ini menyusul penemuan dua pasien positif virus corona yang kini sedang dirawat di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya menyatakan saat ini terdapat tujuh pasien di daerahnya yang berada dalam status pengawasan karena diduga terinfeksi virus corona.

Tujuh pasien tersebut kini sedang menjalani perawatan di tiga rumah sakit rujukan untuk kasus virus corona di Bali.

"Di RSUP Sanglah ada tiga [pasien], dari Wangaya dirujuk ke RSUD Tabanan ada satu, kemudian di RSU Sanjiwani Gianyar ada tiga," kata Suarjaya usai rapat koordinasi kesiapsiagaan menghadapi virus corona di Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Selasa (3/3/2020) seperti dilansir Antara.

Dia menjelaskan lima dari tujuh pasien yang berada dalam status pengawasan tersebut merupakan warga negara asing (WNA). Mereka terdiri atas satu WNA Rusia, dua dari Denmark dan dua warga negara Malaysia.

Sementara dua pasien lainnya, kata Suarjaya, merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang baru pulang dari perjalanan umrah ke Arab Saudi. Dua WNI tersebut warga asal Bali. Mereka laki-laki dan perempuan yang masing-masing berusia 66 tahun.

"Sebenarnya untuk dua WNI ini, satu hasil labnya sudah turun, tinggal satu lagi yang laki-laki. Mudah-mudahan hari ini hasil labnya keluar," ujar Suarjaya.

Selain itu, ia menambahkan, kini ada 12 orang di Bali yang berstatus dalam pemantauan. Kondisi 12 orang tersebut dipantau karena mereka sempat berinteraksi dengan Warga Negara Jepang yang ternyata positif terinfeksi virus corona.

"Warga negara Japang itu sempat menginap di Bali," kata Suarjaya.

Sebanyak 12 orang yang berada dalam pemantauan itu adalah sejumlah karyawan hotel, pihak penyedia jasa travel serta petugas kantor kesehatan di Pelabuhan.

Kata Suarjaya, 12 orang itu kini berada di rumah masing-masing. Dinas Kesehatan Bali memantau kondisi 12 orang itu selama 14 hari atau hingga 4 Maret mendatang.

"Kami rumahkan, tetapi sejauh ini yang bersangkutan berada dalam kondisi sehat," ujar dia.

"Kami masih menunggu hasil lab saja. Kalau besok negatif, artinya clear," tambah Suarjaya.

Rencana Pemprov Bali Hadapi Wabah Virus Corona

Provinsi Bali menjadi salah satu kawasan yang berisiko terpapar virus corona mengingat pulau itu menjadi destinasi wisata favorit turis mancanegara. Namun, hingga sekarang, kasus positif virus corona belum ditemukan di Bali.

Saat ini, pemerintah menyiapkan tiga rumah sakit di Bali untuk menjadi rujukan pasien suspect maupun positif Covid-19. Ketiganya ialah RSUP Sanglah, RSUD Tabanan dan RS Sanjiwani Gianyar.

Pemprov Bali pun menyiapkan dua rumah sakit alternatif untuk antisipasi kemungkinan terburuk, yakni jika ada lonjakan jumlah pasien virus corona. Dua rumah sakit itu: RS Universitas Udayana di Jimbaran dan RS Bali Mandara di Kota Denpasar.

Informasi ini dikemukakan oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, setelah memimpin rapat koordinasi kesiapsiagaan menghadapi ancaman virus corona di Denpasar, hari ini.

"Beberapa skema dan skenario sudah disiapkan dengan Dinas Kesehatan, andaikata terjadi dan membutuhkan ruangan di atas 50, atau 100, atau 200, apa yang akan kita lakukan? Yang jelas, kami mempotensikan maksimal ketiga rumah sakit rujukan dulu," ujar Oka Artha.

Dia mencatat, ruang isolasi di RSUP Sanglah yang sebenarnya berjumlah empat, masih dapat dikembangkan lagi menjadi 14. Lalu, di RSUP Sanjiwani Gianyar, ada tiga tempat untuk ruang isolasi. Sedangkan di RSUD Tabanan terdapat 7 tempat tidur untuk isolasi pasien virus corona.

"Andaikata kemungkinan terburuk diperlukan memblok satu rumah sakit untuk penanganan masalah corona di Bali, itu pun akan kami lakukan. Mudah-mudahan tidak terjadi," kata dia.

Sementara mengenai sistem deteksi kesehatan di Bandara Internasional Ngurah Rai, Oka Artha mengklaim sudah sesuai dengan standar operasional dan prosedur yang berlaku di Indonesia. Dia mengimbau masyarakat tidak panik dalam merespons kabar soal adanya dua warga Depok yang positif terinfeksi virus corona.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Editor: Addi M Idhom