Menuju konten utama

Tanda-Tanda Coronavirus & Apa Perbedaan Gejalanya dengan Flu Biasa

Apa perbedaan orang yang sakit akibat Virus Corona (2019-nCoV) dengan influenza biasa?

Tanda-Tanda Coronavirus & Apa Perbedaan Gejalanya dengan Flu Biasa
Ilsutrasi corona Virus. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Novel Coronavirus (2019-nCov) atau Virus Corona terus meluas secara global, termasuk telah sampai Indonesia.

Dua orang di Indonesia positif terjangkit virus corona atau COVID-19. Dua orang tersebut merupakan ibu (64 tahun) dan anaknya (31 tahun) yang sempat berkontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.

Novel coronavirus (2019-nCoV) atau Virus Corona merupakan jenis baru coronavirus yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Coronavirus termasuk keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan.

Pada manusia, Virus Corona menyebabkan penyakit flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Gejala dan Tanda-Tanda Virus Corona (2019-nCoV)

Gejala umum infeksi Virus Corona adalah berupa demam ≥38 derajat celcius, batuk, pilek, nyeri tenggorokan dan sesak napas.

Jika ada orang dengan gejala ini pernah melakukan perjalanan ke Cina (terutama Wuhan), atau pernah kontak dengan penderita 2019-nCoV, maka orang tersebut harus menjalani pemeriksaan laboratorium lebih lanjut untuk memastikan diagnosisnya.

Gejala-gejala ini biasanya ringan dan bermunculan secara bertahap. Namun, ada juga beberapa orang yang terinfeksi tetapi tidak menunjukkan gejala apa pun dan hanya merasa tidak enak badan.

Kebanyakan orang (sekitar 80 persen) pulih dari penyakit tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari setiap 6 orang yang terinfeksi COVID-19 sakit parah dan mengalami kesulitan bernapas, demikian dikutip dari situs web WHO.

Perbedaan orang yang sakit akibat Virus Corona (2019-nCoV) dengan influenza biasa

Orang yang terinfeksi 2019-nCoV dan influenza akan mengalami gejala infeksi saluran pernafasan yang sama, seperti demam, batuk dan pilek. Meski gejalanya sama, tetapi virus penyebabnya bisa berbeda.

Kemiripan gejala tersebut membuat identifikasi infeksi Virus Corona tidak mudah dilakukan. Perlu ada pemeriksaan laboratorium untuk mengonfirmasi indikasi seseorang tertular Virus Corona.

Oleh karena itu, WHO merekomendasikan agar setiap orang yang menderita demam, batuk, dan sulit bernapas mencari pengobatan sejak dini.

Mereka pun perlu memberitahu petugas kesehatan soal riwayat perjalanannya dalam 14 hari terakhir sebelum gejala muncul. Informasi lainnya ialah riwayat kontak mereka dengan seseorang yang sedang menderita infeksi saluran pernafasan.

Lama waktu inkubasi Virus Corona (2019-nCov)

Waktu yang diperlukan sejak tertular atau terinfeksi hingga muncul gejala disebut masa inkubasi. Saat ini masa inkubasi Virus Corona (2019-nCoV) diperkirakan antara 21 hari, dan perkiraan ini dapat berubah sewaktu-waktu sesuai perkembangan kasus.

Jika merujuk data kasus penyakit akibat coronavirus sebelumnya, seperti MERS dan SARS, masa inkubasi 2019-nCoV juga bisa mencapai 14 hari.

Setiap orang berisiko terkena virus corona COVID-19, tetapi risikonya tergantung pada tempat tinggal atau tempat yang dikunjungi baru-baru ini. Risiko infeksi lebih tinggi di daerah di mana sejumlah orang telah didiagnosis dengan COVID-19.

Hingga saat ini, sudah dipastikan ada penularan antar-manusia. Biasanya, penularan dapat terjadi setelah ada kontak erat dengan pasien terinfeksi Virus Corona, seperti di tempat kerja, rumah atau fasilitas pelayanan kesehatan dan lainnya.

Lebih dari 95% dari semua kasus COVID-19 terjadi di Cina, dengan sebagian besar di Provinsi Hubei. Untuk orang-orang di sebagian besar belahan dunia lainnya, risiko Anda terkena COVID-19 saat ini rendah, tetapi, penting untuk mengetahui situasi dan upaya kesiapsiagaan di wilayah masing-masing.

Orang dapat tertular virus COVID-19 dari orang lain yang memiliki virus. Penyakit ini dapat menyebar dari orang ke orang melalui cairan dari hidung atau mulut yang menyebar ketika seseorang dengan COVID-19 batuk atau bersin.

Cairan ini mendarat pada benda dan permukaan di sekitar orang tersebut. Orang lain kemudian kena COVID-19 dengan menyentuh benda atau permukaan ini, kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut mereka.

Informasi selengkapnya mengenai Virus Corona (2019-nCov) maupun perkembangan kasusnya di luar maupun dalam negeri dapat diakses di situs infeksiemerging.kemkes.go.id. Masyarakat pun bisa mendapatkan informasi di laman sehatnegeriku.kemkes.go.id.

Baca juga artikel terkait CORONA atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Agung DH