tirto.id - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 jenjang SMA negeri di Kota Semarang, Jawa Tengah, menulai polemik usai mencuat dugaan penggunaan piagam kejuaran palsu.
Piagam kejuaraan internasional tersebut digunakan untuk mendongkrak nilai dalam PPDB SMA/SMK jalur prestasi.
Piagam yang dimaksud adalah hasil Kompetisi Malaysia Internasional Virtual Band Championships 2022 yang diikuti grup marching band Gita Bahana Smepsa SMP Negeri 1 Semarang.
Siswa dari SMP tersebut melampirkan dokumen piagam lomba dengan keterangan Juara I, padahal diduga hanya mendapat Juara III. Terkait hal ini, Kepala Sekolah SMPN 1 Semarang, Siminto, belum bersedia berkomentar.
"Kita ikuti proses yang sedang berjalan dulu, nggih," tutur Siminto melalui pesan singkat.
Piagam tersebut lolos dari pemberkasan syarat PPDB lantaran telah disertai surat pernyataan dari kepala sekolah dan dilegalisasi Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah.
Sekretaris Disporapar Jawa Tengah, Syurya Deta Syafrie, mengakui telah melegalisasi piagam ini. Namun, akhirnya ia menelaah ulang usai mendapat aduan dari masyarakat ihwal dugaan kepalsuan.
Piagam Digunakan untuk Daftar di SMA Favorit
Piagam kejuaraan internasional tersebut digunakan oleh puluhan siswa SMP anggota marching band untuk mendaftar lewat jalur prestasi ke SMA-SMA favorit di Kota Semarang.
Menurut Syurya, total ada sekitar 67 siswa peserta lomba marching band. Siswa tersebut mendaftar antara lain di SMAN 1 Semarang, SMAN 3 Semarang, SMAN 5 Semarang, dan SMAN 6 Semarang.
Ketua Panitia PPDB SMAN 5 Semarang, Sutji Harijanto, membenarkan adanya pendaftar jalur prestasi yang diduga menyertakan piagam palsu.
"Total ada 33 pendaftar [yang diduga sertakan piagam palsu]," ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan itu saat ditemui di sekolahnya, Senin (1/7/2024).
Ketua Panitia PPDB SMAN 3 Semarang, Ahmad Fauzan, juga mengungkap hal serupa. Katanya, pada awalnya terdapat 25 pendaftar yang diduga menggunakan piagam palsu.
Dari jumlah tersebut, 13 pendaftar di antaranya memilih mengundurkan diri usai dugaan piagam palsu mencuat di publik. Namun, ternyata kembali ada penambahan pendaftar bermasalah.
"Saat awal kami cek tersisa 12 pendaftar, tapi terakhir ternyata tambah lagi jadi 17 [pendaftar dengan piagam diduga palsu]," ujar Fauzan, Senin (1/7/2024).
Piagam Kejuaraan Bisa Dongkrak Nilai
PPDB SMAN di Jawa Tengah 2024 masih membuka empat jalur penerimaan siswa baru, yakni jalur zonasi, jalur afirmasi, jalur prestasi, serta jalur perpindahan tugas orang tua siswa.
Berdasarkan petunjuk teknis penyelenggaraan PPDB SMAN di Jawa Tengah 2024, pendaftar jalur prestasi yang diterima maksimal 20 persen dari daya tampung sekolah tujuan.
Komponen penilaian jalur prestasi tidak hanya mendasarkan pada nilai rapor SMP/sederajat. Piagam kejuaraan dapat turut mendongkrak perolehan nilai dalam seleksi PPDB.
Piagam tersebut bisa berupa prestasi hasil perlombaan atau penghargaan di bidang akademik maupun non-akademik. Baik lomba tingkat internasional, tingkat nasional, tingkat provinsi, atau tingkat kabupaten/kota.
Bahkan, menurut juknis tersebut, pendaftar dengan prestasi Juara I, II, dan III Internasional dan Juara I Nasional dari kejuaran yang diselenggarakan secara berjenjang diberikan prioritas langsung diterima.
Kejuaraan marching band di Malaysia yang piagamnya bermasalah, tidak termasuk dalam daftar kejuaraan berjenjang. Meskipun begitu, peraih Juara 1 mendapat bobot nilai 3,00, Juara 2 mendapat 2,75, dan Juara 3 mendapat 2,50.
Pengusutan Piagam Palsu Masih Berproses
Inspektorat Provinsi Jawa Tengah melalui tim Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) tengah mendalami dugaan penyertaan piagam palsu untuk mendaftar PPDB 2024 jalur prestasi di Kota Semarang.
"Kami sedang melakukan klarifikasi terhadap yang terduga," ujar Ketua Tim APIP Inspektorat, Dhoni Widiyanto, Senin (1/7/2024).
Atas arahan gubernur, timnya bertugas mencari fakta apakah benar ada penggunaan piagam kejuaran internasional palsu untuk mendongkrak nilai pada PPDB 2024. Ia juga mendalami apakah ada unsur kesengajaan.
"[Pengusutan] ini masih berproses. Kami upayakan bisa selesai sebelum [tahapan] daftar ulang [PPDB] selesai," ujar Dhoni.
Berdasarkan petunjuk teknis penyelenggaraan PPDB 2024, hasil seleksi PPDB akan diumumkan hari ini, Senin (1/7/2024) selambat-lambatnya pukul 23.59 WIB.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah, Uswatun Hasanah, belum bisa memastikan apakah piagam tersebut palsu atau tidak karena penelusuran masih berlangsung.
Dia bersama tim APIP menargetkan pengusutan kasus itu akan diputus sebelum daftar ulang selesai. Berdasarkan Juktis PPDB, tahapan daftar ulang berlangsung pada 3-12 Juli 2024.
"Masih dalam proses penelusuran semua, piagam saja [masih] dugaan palsu, ini proses daftar ulang kan sampai tanggal 12 ya, jadi nanti ditunggu saja sampai tanggal 12," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Ombudsman Jateng, Siti Farida, menyebut pihaknya baru mendapat laporan ihwal dugaan piagam palsu itu Senin pagi. Dia menyatakan akan berkoordinasi dengan Inspektorat dan Disdikbud.
"Kami akan berkoordinasi. Pada prinsipnya hasil pemeriksaan itu akan memberikan objektivitas, transparansi, dan kita menjaga betul integritas PPDB," paparnya.
Penulis: Baihaqi Annizar
Editor: Irfan Teguh Pribadi