tirto.id - Bakal Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengakui sudah dua kali bertemu Ketua DPP PDIP, Said Abdullah. Pembicaraan keduanya terkait Pilgub Jatim 2024, tetapi Said tidak sampai menyodorkan nama bakal calon wakil gubernur kepada Khofifah.
"Saya sudah dua kali ketemu Pak Said, kita hanya cerita untuk pilgub. Sejauh kami berkomunikasi tidak sampai beliau menyodorkan cawagub," kata Khofifah di kediaman Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Jumat (7/6/2024).
Khofifah mengatakan dirinya tidak akan mempertimbangkan kader PDIP sebagai pendampingnya di Pilkada Jatim. Sebab, ia dan Emil telah mengantongi sejumlah surat keputusan sepaket dari sejumlah partai politik.
"Kalau ini kan sudah sepaket, kalau rekomendasi dari Gerindra sudah September lalu, tapi untuk paket hari ini disampaikan. Begitu juga dari Golkar, Demokrat, dari PAN juga paket, PSI juga paket, kalau PPP itu Jatim. Jadi, ini sudah paket-paket," ucap Khofifah.
Sebelumnya, Said Abdullah meyakini Khofifah Indar Parawansa akan mempertimbangkan kader PDIP sebagai calon wakil gubernur di Pilkada Jawa Timur 2024.
"Mbak Khofifah ke mana-mana, Mas Emil Dardak ke mana-mana, semua di mana-mana, yang penting nantinya ending-nya adalah Mbak Khofifah bisa menerima calon PDIP sebagai orang kedua," kata Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/6/2024).
Teranyar, Khofifah-Emil resmi mengantongi surat keputusan dukungan dari Gerindra. Surat keputusan itu diberikan langsung oleh Ketum Gerindra, Prabowo Subianto kepada Khofifah-Emil di Jalan Kertanegara IV, Jaksel, Jumat sore.
"Kami memutuskan mengusung, mencalonkan, dan mendukung Ibu Khofifah dan Mas Emil sebagai gubernur dan wakil gubenur Jatim lima tahun mendatang," kata Prabowo.
Prabowo berujar pihaknya siap memenangkan pasangan Khofifah-Emil di Pilkada Jawa Timur. Menurut Prabowo, Khofifah-Emil telah terbukti menunjukkan kinerja mereka saat memimpin Jatim.
Selain itu, Khofifah-Emil juga telah mengantongi dukungan sepaket dari PSI, PAN, dan Golkar.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Irfan Teguh Pribadi