tirto.id - Anggota Timwas Haji DPR RI Ade Rezki Pratama menemukan agen travel 'nakal' yang memberangkatkan jemaah Indonesia tanpa menggunakan visa haji.
Jemaah calon haji, kata Ade, awalnya dijanjikan diberangkatkan dengan visa furoda, tetapi itu tidak terpenuhi.
“Ternyata, setelah berjalannya waktu, itu kan visa itu terbit, terbitnya sekarang melalui electronic visa berupa file dan PDF, yang nanti pada akhirnya kita melakukan print. Nah pada akhirnya, karena itu berbahasa Arab, jadi jemaah-jemaah kita itu enggak tahu. Yang penting beliau-beliau ini sampai diberangkatkan naik pesawat itu merasa sudah haji,” jelas Ade di Madinah, Arab Saudi, dikutip dari laman DPR RI pada Kamis (6/7/2023).
Politikus Fraksi Partai Gerindra ini menambahkan jemaah haji yang terurus sesuai prosedur semestinya mempunyai maktab, transportasi, hingga konsumsi. Ade menyebut jemaah haji yang diberangkatkan travel dengan visa bukan khusus haji akhirnya terlunta-lunta.
Setibanya mereka di Makkah atau Madinah, mereka tidak mendapatkan transportasi hingga konsumsi, terlebih saat puncak pelaksanaan haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) yang membutuhkan maktab.
Di sisi lain, menurut Anggota Komisi IX DPR RI ini, banyak perusahaan travel yang memberikan pelayanan jasa haji dan umrah dengan visa berbentuk visa turis atau visa ziarah (visa multiple).
Visa multiple yang berlaku satu tahun tersebut digunakan agen travel untuk mengiming-imingi jemaah bebas berangkat umrah.
“Visa multiple itu berlaku selama 360 hari, satu tahun, boleh kita lakukan untuk umrah sebulan sekali, dua bulan sekali, terserah, bebas. Tetapi, dengan visa multiple tadi, mungkin oknum-oknum travel tertentu menggunakan itu untuk bisa menekan harga,” kata Ade.
Menurut Ade, visa multiple harganya memang lebih murah dibanding visa furoda. Akan tetapi, penggunaan visa tersebut untuk ibadah haji menjadi ilegal.
Meski begitu, Ade menyampaikan tetap saja ada agen travel yang memberangkatkan calon haji dengan visa multiple.
Ade menyebut informasi soal pemberangkatan dengan visa multiple didapatkannya langsung dari jemaah haji. Informasi serupa diterimanya dari beberapa tour travel umrah dan haji lainnya.
“Yang pasti, visa multiple tidak bisa pesawatnya langsung masuk Makkah dan Madinah, pasti lewat Riyadh. Dan dari Riyadh, 7 sampai 9 jam lewat perjalanan darat masuk sampai border di Kota Makkah maupun Madinah. Dan untuk bisa masuk di situ, pasti ada upaya di bawah tangan juga. Memaksakan dengan biaya lebih murah tetapi akhirnya terlunta-lunta,” jelas Ade.
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Gilang Ramadhan