Menuju konten utama

KKP Soetta Periksa Kesehatan Jemaah Haji yang Tiba di Indonesia

Pemeriksaan jemaah haji dilakukan oleh tim Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Soetta yang terdiri dari dokter, sanitarian, dan epidemiolog.

KKP Soetta Periksa Kesehatan Jemaah Haji yang Tiba di Indonesia
Jamaah calon haji lanjut usia (lansia) yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 2 embarkasi Pondok Gede Jakarta berjalan menuju pesawat di Mekkah Route Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (24/5/2023). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc.

tirto.id - Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Soetta, Naning Nugrahini membentuk tim yang bertugas untuk mengecek kesehatan jemaah haji setelah tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Tim ini berjumlah 3 orang yang terdiri dari dokter, sanitarian, dan epidemiolog.

“Jadi saat jemaah mendarat, sebelum turun dari pesawat dilakukan pengecekan terlebih dahulu oleh petugas KKP terdiri dari dokter, sanitarian, dan epidemiolog. Tapi sebelum itu, tim juga sudah mendapatkan data terkait jemaah yang sehat dan yang sakit dari TKHI (Tenaga Kesehatan Haji Indonesia)” kata Naning dalam keterangan yang dikutip pada Kamis (6/7/2023).

Dokter bertugas memeriksa kondisi jemaah dan mengecek obat dan P3K yang digunakan selama di pesawat. Jika jemaah sakit akan langsung diantar ke klinik KKP di Bandara Soekarno Hatta.

Adapun sanitarian melakukan pengecekan sanitasi di dalam pesawat, mengukur kuman dengan menggunakan mikroskop lapangan, memeriksa kualitas air, dan mengambil sampel makanan dan minuman di dalam pesawat.

Di sisi lain, epidemiolog bertugas melihat ada atau tidaknya penyakit yang berpotensi menimbulkan wabah di antara jamaah haji. Caranya dengan melihat rekap kesehatan jamaah haji tersebut.

KKP sudah menyiapkan tiga ruangan di Bandara Soekarno Hatta, yaitu ruangan pemeriksaan, observasi, dan katantina.

“Sedangkan di asrama haji sudah disiapkan klinik yang dilengkapi tempat tidur, dan satu lantai gedung arafah untuk ruang observasi serta ruang karantina,” sambung Naning.

Pelayanan kesehatan lengkap ini disiapkan karena banyak jemaah haji yang mengalami masalah kesehatan saat melakukan ibadah haji, ditambah lagi sebanyak 80 persen jemaah haji berisiko tinggi.

“Secara sekilas mayoritas jemaah itu sakit tenggorokan, batuk, pilek, demam dan lain sebagainya, lalu kami sarankan dan kami antar ke klinik KKP yang ada di Bandara Soetta,” kata Naning.

KPP Soetta juga menyiagakan 10 ambulans yang dibantu oleh Dinkes DKI Jakarta dan Dinkes kabupaten/kota sesuai dengan asal jamaah haji tersebut.

“KKP juga sudah menyiagakan empat rumah sakit rujukan sesuai dengan penyakitnya,” tambah Naning.

Setelah jemaah sampai di asrama, seluruh jemaah akan melewati pengecekan suhu. Jika kondisi jemaah sehat dan tidak teridentifikasi penyakit apapun, mereka langsung diserahkan ke dinas kesehatan asal jamaah.

“Selanjutnya dinas kesehatan tersebut akan menjelaskan tentang Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH) kepada jemaah,” ujar Naning.

Baca juga artikel terkait IBADAH HAJI 2023 atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Gilang Ramadhan