Menuju konten utama

DPR Prihatin 85% Jembatan dalam Kondisi Rusak Jelang Arus Mudik

Sigit Sosiantomo prihatin dengan kondisi jembatan di jalan nasional yang tercatat 85,88 persen rusak.

DPR Prihatin 85% Jembatan dalam Kondisi Rusak Jelang Arus Mudik
Truk melaju di atas Jembatan Keras di jalan raya Kediri -Tulungagung di Desa Ringinrejo, Kediri, Jawa Timur, Jumat (20/12/2019). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/wsj.

tirto.id - Anggota Komisi V DPR RI, Sigit Sosiantomo, prihatin dengan kondisi jembatan di jalan nasional yang tercatat 85,88 persen atau sebanyak 16.530 unit mengalami kerusakan. Ia mengatakan, hanya 14,11 persen atau sebanyak 2716 jembatan yang dalam kondisi baik.

Kerusakan jembatan di jalan nasional yang tersebar dari Provinsi Aceh hingga Papua menjelang penyelenggaran mudik Lebaran 2024 itu, dikhawatirkan akan mengganggu kelancaran dan keselamatan.

"Kondisi ini sangat memprihatinkan mengingat sebentar lagi akan ada mudik lebaran, di mana diprediksi lebih dari 104 juta pemudik akan menggunakan jalur darat,” kata Anggota Komisi V dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS), Sigit, dalam keterangannya, Selasa (2/4/2024).

Kerusakan jembatan tersebut, kata Sigit, jika tidak segera diperbaiki akan mengganggu kelancaran arus lalu lintas, khususnya dalam penyelenggaraan mudik. Kerusakan pada jembatan dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas dan mengalami kegagalan struktur serius yang ujung-ujungnya pada kehilangan nyawa dan cedera bagi pengguna jalan yang berada di atas jembatan.

Sebab itu, Sigit mendesak Kementerian PUPR untuk segera memperbaiki jembatan yang mengalami kerusakan, khususnya yang mengalami kerusakan berat dan kritis. Hal itu untuk memastikan keamanan dan keselamatan pengguna jalan dalam perjalanan mudik periode Lebaran 2024.

“Untuk membangun Ibu Kota Nusantara saja pemerintah bisa menggelontorkan dana Rp24,97 triliun di 2023, masa untuk perbaikan jembatan yang menjadi infrastruktur dasar tidak bisa,” ucap Sigit.

"Seharusnya perbaikan jembatan lebih diprioritaskan. Ini menyangkut nyawa dan keselamatan pengguna jalan yang sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk melindungi warga negaranya,” imbuhnya.

Seperti diketahui, dalam Buku Kondisi Jalan Nasional 2023 yang dirilis Kementerian PUPR pada akhir Desember 2023 lalu, dilaporkan bahwa terdapat 16.530 unit jembatan atau 85,88 persen yang mengalami kerusakan yang terdiri dari rusak ringan 13.844 unit, rusak berat 2.366 unit dan 320 unit dalam kondisi kritis.

Kerusakan jembatan pada jalan nasional ini tersebar mulai dari Aceh hingga Papua. Untuk wilayah Sumatera, kerusakan terberat di antaranya ada di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Lampung.

Sementara untuk wilayah Indonesia Tengah dan Timur, kerusakan jembatan terberat di antaranya ada di Provinsi Papua, Maluku, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan Sulawesi Utara.

Untuk Pulau Jawa, jembatan di jalan nasional yang akan melayani pemudik dengan jumlah terbesar pun tidak luput dari kerusakan. Kerusakan jembatan terparah ada di Provinsi Jawa Barat. Bahkan, di provinsi ini, kata Sigit, tidak ada satu pun jembatan yang dalam kondisi prima, yang ada hanya kondisi sedang sebanyak 37 unit.

"Sementara, kerusakan jembatan di provinsi ini tercatat ada 707 unit rusak ringan, 113 rusak berat dan 5 unit dalam kondisi kristis,” ujarnya.

Di provinsi Jawa Timur, jumlah jembatan yang mengalami kerusakan jembatan dengan skala ringan sebanyak 843 unit, rusak berat 142 dan kritis 16. Sedangkan di Provinsi Jawa Tengah terdapat 720 jembatan rusak ringan, 73 jembatan rusak berat dan 4 jembatan kritis.

Baca juga artikel terkait DPR atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Flash news
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Anggun P Situmorang