Menuju konten utama

Doa Tasbih Nabi Yunus dan Cara Mengamalkannya

Berikut ini bacaan doa Nabi Yunus, serta informasi tentang manfaat doa Nabi Yunus untuk hajat, dan cara mengamalkan doa Nabi Yunus.

Doa Tasbih Nabi Yunus dan Cara Mengamalkannya
ilustrasi berdoa. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Doa Nabi Yunus diyakini membawa keutamaan jika sering dibaca oleh seorang muslim.

Di dalamnya memuat kandungan mengenai pemurnian tauhid, sekaligus mengakui dan memohon ampunan atas semua dosa hingga kezaliman.

Lalu, apa itu doa Nabi Yunus, keutamaan doa Nabi Yunus dan manfaatnya? Berikut akan dijelaskan satu per satu.

Apa Itu Doa Nabi Yunus

Doa Nabi Yunus disebut juga doa Dzun Nun. Doa ni terdapat pada Al Quran di surah Al Anbiya' ayat 83.

Nabi Yunus mengucapkannya setelah terperangkap ke dalam perut ikan paus usai meninggalkan kaumnya yang durhaka kepada Allah.

Setiap umat Islam sebaiknya mengetahui dan memahami doa ini. Doa tersebut menjadi salah satu wasilah untuk dikabulkannya doa.

Asal Mula Doa Nabi Yunus

Asal mula doa Nabi Yunus tidak lepas dari peristiwa yang dialami beliau ketika diuji Allah dengan masuk ke perut ikan paus.

Cerita diawali dari kepergian Nabi Yunus meninggalkan kaumnya yang bernama Ninawa dalam keadaan marah. Mereka enggan diajak untuk beriman pada Allah.

Nabi Yunus lantas pergi dengan naik kapal beserta para pengikutnya. Sayangnya, kapal tersebut mengalami masalah akibat kelebihan muatan dan berisiko tenggelam.

Penumpang kapal lantas melakukan undian untuk menentukan siapa yang mesti turun dari kapal yang saat itu berada di tengah lautan.

Dari undian tersebut ternyata Nabi Yunus yang mesti turun. Ia pun dilemparkan dari kapal. Namun, Allah menolongya melalui datangnya ikan paus yang menelan sang nabi dan tetap hidup.

Ikan paus yang menelan Nabi Yunus ternyata dimakan pula oleh ikan lain dengan ukuran lebih besar lagi. Hal itu menimbulkan kegelapan amat pekat. Di tengah rasa gundah, Nabi Yunus mendengarkan bahwa ikan besar beserta ikan-ikan lain yang terperangkat bersahutan bertasbih pada Allah.

Hal itu menyadarkan Nabi Yunus untuk juga melakukan hal sama. Dalam keadaan sujud, ia berdoa kepada Allah dengan memurnikan ketauhidan dan mengakui segala kesalahannya.

Doa Nabi Yunus dalam perut ikan pun terucap seperti diabadikan dalam surah Al Anbiya' ayat 87:

"Lailaha illa Anta subhanaka inni kuntu minadhdhalimin".

Arti doa Nabi Yunus: "Bahwa tidak ada sesembahan selain Engkau. Maha Suci Engkau sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim."

Bacaan Doa Nabi Yunus: Arab, Latin, dan Arti

Bacaan doa Nabi Yunus arab diambil dari kisah beliau yang ada di Al Quran pada surah Al Anbiya' ayat 87. Doa ini memiliki tuntunan jelas untuk diamalkan karena sumbernya langsung dari kitab suci.

Berikut lafaz doa Nabi Yunus tersebut:

لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Lailaha illa Anta subhanaka inni kuntu minadhdhalimin

Artinya: "Bahwa tidak ada sesembahan selain Engkau. Maha Suci Engkau sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim."

Cara Mengamalkan Doa Nabi Yunus

Doa Nabi Yunus memiliki keistimewaan pada makna lafaznya. Di dalamnya memuat pengakuan ketauhidan kepada Allah subhanahu wa ta'ala.

Selain itu, seseorang yang mengucapkannya juga mengakui telah melakukan dosa, kesalahan, dan kezaliman hingga akhirnya meminta ampunan.

Paduan ketauhidan, pengakuan kekurangan diri, dan permohonan ampunan pada Allah inilah yang membuat doa Nabi Yunus mudah dikabulkan. Setiap umat Islam dapat turut mengamalkannya.

Cara mengamalkan doa Nabi Yunus dengan mengulang-ulang doa ini kapan pun, termasuk ketika hati menghadapi rasa gelisah dan sedih.

Jika sedang memiliki keinginan atas sesuatu, doa Nabi Yunus dapat pula ditambahkan dalam doa lain dengan harapan permohonan akan dikabulkan Allah. Membaca doa Nabi Yunus untuk hajat tersebut diperbolehkan

“Doa Nabi Yunus ‘alaihissalam tatkala beliau terperangkap di perut ikan adalah “laa ilaaha illa anta subhaanaka inni kuntu minadz dzaalimiin”. Sungguh, tidaklah seorang muslim membacanya terus menerus, kecuali Allah akan kabulkan keinginannya.” (HR. At-Tirmidzi no. 3505)

Tidak kalah pentingnya, saat membaca doa Nabi Yunus juga perlu menghadirkan hati dan jiwa untuk menyelami maknanya.

Hati mengakui kemahasucian Allah, lalu menyesali berbagai dosa dan kezaliman yang pernah diperbuat. Hadirkan pula rasa diri yang hina di hadapan Allah dan menjadikan-Nya sebagai tujuan dalam memanjatkan doa.

Waktu Terbaik Membaca Doa Nabi Yunus

Membaca doa Nabi Yunus dapat dilakukan kapan pun dan tidak terikat waktu atau kondisi tertentu. Lalu, doa Nabi Yunus dibaca kapan? Umat Islam bisa membacanya saat menghadapi masalah atau menyertakannya ketika menyampaikan doa kepada Allah.

Doa Nabi Yunus bisa pula terus diulang untuk mengharapkan ampunan dari Allah. Setiap manusia dapat berbuat kesalahan apa pun baik disengaja atau tidak disengaja.

Dengan banyak mengingat Allah dan meminta ampunannya, seseorang menjadi lebih tenang dan memiliki harapan besar agar kesalahannya diampuni.

Jika dikaitkan dengan waktu terbaik membaca doa Nabi Yunus, maka dapat pula dilafazkan dengan mengacu pada momen dianjurkan untuk berdoa. Dalam Islam, waktu-waktu dikabulkannya doa terletak ada beberapa keadaan berikut:

1. Waktu sahur

Sahur yaitu waktu menjelang subuh yang saat itu Allah turun ke langit doa untuk mengabulkan doa.

Bagi muslim yang melaksanakan salat tahajud di akhir malam atau bersamaan akan makan sahur untuk puasa, sebaiknya memanfaatkan waktu tersebut untuk berdoa termasuk menggunakan bacaan tasbih Nabi Yunus.

“Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah berfirman, “Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari, no. 1145 dan Muslim, no. 758).

2. Hari Jumat saat imam duduk antara khutbah Jumat pertama dan kedua, serta usai ashar sampai matahari tenggelam

Imam salat Jumat akan mengisi sela waktu pergantian khutbah pertama dan khutbah kedua dengan duduk. Momen pendek ini menjadi salah satu waktu dikabulkannya doa.

Umat Islam, terutama laki-laki, sebaiknya tidak melewatkan waktu tersebut untuk berdoa menyampaikan keinginannya.

“Di hari Jum'at terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim yang ia berdiri melaksanakan shalat lantas ia memanjatkan suatu do’a pada Allah bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberi apa yang ia minta.” Dan beliau berisyarat dengan tangannya akan sebentarnya waktu tersebut. (HR. Bukhari, no. 935; Muslim, no. 852)

Di samping itu, bakda ashar di hari Jumat juga menjadi waktu mustajab untuk berdoa. Tuntunannya ditemukan dalam hadis dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

“(Waktu siang) di hari Jumat ada 12 (jam). Jika seorang muslim memohon pada Allah ‘azza wa jalla sesuatu (di suatu waktu di hari Jum’at) pasti Allah ‘azza wa jalla akan mengabulkannya. Carilah waktu tersebut yaitu di waktu-waktu akhir setelah ‘Ashar.” (HR. Abu Daud, no. 1048; An-Nasa’i, no. 1390. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)

3. Bulan Ramadan

Bulan Ramadan di semua harinya penuh dengan keberkahan. Umat Islam sangat dianjurkan memperbanyak doa, termasuk setiap kali hendak berbuka.

Doa orang berpuasa mudah dikabulkan karena mereka menjalankan ibadah dengan penuh ketundukan dan merendahkan diri pada Allah.

Sebuah hadis datang dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan, dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a, akan dikabulkan.” (HR. Al-Bazaar. Al-Haitsami dalam Majma’ Az-Zawaid, 10: 14 mengatakan bahwa perowinya tsiqoh -terpercaya-. Lihat Jami’ Al-Ahadits, 9: 224)

Selain itu, ada pula hadis dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Muhammadshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Tiga orang yang doanya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizalimi.” (HR. Ahmad, 2: 305. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan hadits ini shahih dengan berbagai jalan dan penguatnya)

4. Berdoa di antara azan dan ikamah

Waktu di antara kumandang azan dan ikamah adalah momen mustajab untuk berdoa. Doa yang dilantunkan tidak tertolak. Hal ini berdasaran hadis dari Anas bin Malik yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sesungguhnya do’a yang tidak tertolak adalah do’a antara adzan dan iqomah, maka berdoalah (kala itu).” (HR. Ahmad, 3: 155. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)

5. Berdoa setelah selesai menjalankan salat lima waktu, atau di akhir tahiyat sebelum salam

Waktu mustajab berdoa berikutnya ada di waktu setelah menjalankan salat lima waktu, atau pada tahiyat awal sebelum salam. Dalil keutamaan berdoa setelah salat lima waktu dan saat tahiyat sebelum salam berdasarkan hadis berikut:

“Ada seseorang yang pernah mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu bertanya, “Shalat apa yang paling afdhal?” “Shalat di tengah malam”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu ditanya kembali, “Doa apa yang paling didengar?” “Doa di dubur shalat wajib (yaitu di akhir shalat wajib - pen.).” (HR. Ibnu Abi Ad-Dunya, Jami’ ‘Ulum wa Al-Hikam, 1: 143-144)

Abu Hurairah, bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Jika salah seorang di antara kalian bertasyahud, maka mintalah perlindungan pada Allah dari empat perkara yaitu dari siksa Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah hidup dan mati dan dari kejelekan Al Masih Ad Dajjal, kemudian hendaklah ia berdoa untuk dirinya sendiri dengan doa apa saja yang ia inginkan.” (HR. An-Nasa’i no. 1310. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Manfaat dan Keutamaan Doa Nabi Yunus

1. Dikabulkan Permohonan

Manfaat doa Nabi Yunus dapat menjadi sebab dikabulkannya doa. Hal ini sebagaimana disampaikan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bahwa membacanya berulang, bisa membuat seorang mukmin mendapatkan pengabulan atas doa yang dipanjat.

“Doa Nabi Yunus ‘alaihissalam tatkala beliau terperangkap di perut ikan adalah “laa ilaaha illa anta subhaanaka inni kuntu minadz dzaalimiin”. Sungguh, tidaklah seorang muslim membacanya terus menerus, kecuali Allah akan kabulkan keinginannya.” (HR. At-Tirmidzi no. 3505)

2. Bisa Menyempurnakan Tauhid

Di sisi lain, bacaan doa Nabi Yunus dalam perut ikan ini memiliki keutamaan dalam maknanya. Ibnu qayyim Al Jauziyyah dalam Zadul Ma'ad (4/208) menyebutkan, doa Dzun Nun memiliki kesempurnaan tauhid yaitu penyucian terhadap Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung.

3. Dapat Menghilangkan Kesulitan dan Perasaan Sedih

Di dalamnya hadir pula pengakuan hamba atas kezaliman dan dosa yang pernah dilakukan. Hal inilah yang membuat dirinya hilang segala kesulitan, kegundahan, dan kesedihan.

Ibnu Qayyim juga mengatakan, "Dan ia menjadi perantara yang paling baik yang menghubungkan hamba kepada Allah ta’ala supaya Dia memenuhi segala permohonannya.”

Baca juga artikel terkait DOA NABI YUNUS atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dhita Koesno