tirto.id - Profesor Emiritus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Abdul Munir Mulkhan mengatakan disertasi mahasiswa S3 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Abdul Aziz yang menjadi kontroversi harus tetap dipahami sebagai karya ilmiah.
Ia meminta agar jangan sampai ada akademisi yang justru ikut menghakimi.
"Teman-teman akademisi saya kira jangan ikut nimbrung ikut menghakimi. Ini tidak ada hubungan dengan seks. Ini soal akademik, jadi dilihat secara akademik. Kalau kita tidak sudi ya kita bantah secara akademik," kata Munir saat dihubungi reporter Tirto, Kamis (5/9/2019).
Sementara itu, untuk masyarakat umum ia berharap agar mampu memahami disertasi Abdul Aziz tersebut sebagai sebuah karya akademik. Ia meminta agar jangan sampai bertindak berlebihan seperti melakukan teror dan caci maki.
"Publik menurut saya harus memahami bahwa ini soal pemikiran dari seorang ilmuan yang dikaji oleh seorang peneliti. Biar saja di ruang akademisi supaya kita memahami ini sebagai kajian ilmiah, sehingga tidak sampai keluarganya [penulis] diteror," katanya.
Munir yang merupakan guru besar emiritus bidang pendidikan agama juga mengatakan, sepanjang kaidah-kaidah ilmiah dipenuhi, maka disertasi Abdul Aziz dinilainya tak akan jadi masalah.
Hanya saja, ia berpesan kepada Abdul Aziz agar dalam menyampaikan sesuatu di ruang publik lebih berhati-hati.
Munir yang saat ini mengajar di Pascasarjana IAIN Surakarta mengatakan perlu komunikasi yang tepat untuk menyampaikan ke publik soal hal yang dianggap kontroversial tersebut.
Menuruit dia, jika komunikasi tidak baik, maka akan dapat menimbulkan persepsi yang salah di masyarakat. Terutama ketika sudah berada di ruang media sosial yang tidak dapat dikendalikan.
Abdul Aziz mengaku diteror terkait dengan disertasi yang berjudul 'Konsep Milk al-Yamin Muhammad Syahrur Sebagai Keabsahan Hubungan Seksual Nonmarital'.
Setelah ada kontroversi, para penguji dan promotor memberi masukan untuk mengubah judul dan substansi yang tak sejalan dengan kaidah dalam disertasi.
Judul disertasi akan diubah menjadi 'Problematika Konsep Milk al-Yamin Dalam Pemikiran Muhammad Syahrur'.
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Zakki Amali