Menuju konten utama

Dinkes Tentukan Sanksi RS Jika Terbukti Menjual Vaksin Palsu

Ahok menegaskan, tindakan yang telah dilakukan oleh oknum pembuat vaksin-vaksin palsu tersebut sangat kejam. Menurutnya jika terbukti menjual vaksin palsu, Ahok meminta agar Dinas Kesehatan yang menentukan sanksi bagi pelaku.

Dinkes Tentukan Sanksi RS Jika Terbukti Menjual Vaksin Palsu
Ilustrasi. Antara Foto/Jojon.

tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok meminta Dinas Kesehatan DKI untuk memberikan sanksi tegas terhadap rumah sakit yang terbukti menjual vaksin palsu.

"Saya minta kepada Dinas Kesehatan, rumah sakit yang terbukti menjual vaksin-vaksin palsu harus dikenai sanksi. Dinas Kesehatan yang tentukan sanksinya," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin.

Menurut dia, tindakan yang telah dilakukan oleh oknum pembuat vaksin-vaksin palsu tersebut sangat kejam karena membahayakan kesehatan manusia, sehingga harus diberikan sanksi yang berat.

"Saya tidak habis pikir sama orang yang membuat vaksin palsu itu. Tindakannya itu sangat kejam, membahayakan orang lain. Bahkan sudah sepuluh tahun orang-orang itu membuat vaksin palsu," ujar Basuki.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto menuturkan saat ini pihaknya tengah mengecek vaksin-vaksin yang digunakan di seluruh rumah sakit swasta di ibu kota.

"Selama ini, vaksin yang digunakan di rumah sakit berasal dari produsen obat Biofarma. Makanya, sekarang kami cek lagi, kalau-kalau ada vaksin palsu yang bukan berasal dari Biofarma. Kami periksa fakturnya juga. Kalau ada yang mencurigakan, kami langsung serahkan ke BPOM," tutur Koesmedi.

Koesmedi memastikan apabila ditemukan vaksin palsu maka akan langsung disita. Sejauh ini, vaksin palsu tidak ditemukan di puskesmas yang tersebar di 44 kecamatan di wilayah DKI Jakarta.

"Untuk saat ini, yang penting kami amankan dulu semua vaksin palsu. Kami ganti vaksinnya dengan yang asli, gratis dari kami. Sampai dengan saat ini, kami belum temukan adanya vaksin yang bermasalah, tapi kami akan terus melakukan pengecekan," ungkap Koesmedi.

Baca juga artikel terkait SOSIAL BUDAYA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Rima Suliastini
Editor: Rima Suliastini