tirto.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyatakan seorang pasien negatif Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) mengarah ke pengidap Long COVID-19.
"Gejala pasien kedua tidak khas untuk GGAPA," kata Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI, Ngabila Salama kepada wartawan, Senin (13/2/2023).
"Lebih mengarah kepada kondisi Long Covid atau MISC (Multisystem Inflammatory Syndrome in Children), bukan terindikasi atau dugaan adanya intoksikasi EG dan DEG," imbuhnya.
Ngabila menuturkan hal itu diketahui setelah pasien diperiksa dan dinyatakan negatif GGAPA oleh tim ahli Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Kemenkes sudah menyatakan negatif pasien kedua yang berusia tujuh tahun dirawat di RSCM," ucapnya.
Ngabila mencatat total sebanyak 63 pasien gangguan ginjal akut terindikasi di DKI Jakarta selama 2022-2023. Dengan rincian 62 kasus pada 2022 dan satu kasus pada 2023.
"Semuanya dengan diagnosis konfirmasi dan probable," ujarnya.
Kasus gangguan ginjal akut itu sebanyak 80 persen mengenai balita dan 60 persen pasien meninggal dunia. Pasien dinyatakan mengalami gangguan ginjal apabila ditemukan kandungan etilen glikol (EG) atau dietilen glikol (DEG) lebih dari ambang batas.
"Konfirmasi jika ditemukan kadar EG atau DEG pada darah pasien," kata Ngabila.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Gilang Ramadhan