Menuju konten utama

Dinkes DKI Catat 11 Pasien Suspect Kasus Mpox hingga September

DKI Jakarta mencatat 11 warga menjadi pasien suspect kasus cacat monyet hingga September 2024.

Dinkes DKI Catat 11 Pasien Suspect Kasus Mpox hingga September
Ilustrasi Monkeypox. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat 11 warga menjadi pasien suspect kasus cacat monyet (monkey pox/mpox) selama Januari hingga September 2024.

"Tambahan kasus info terakhir, terakhir yang 11 orang ya. Kasus-kasusnya suspect, yang kasus suspect sudah kita tangani di RS Sulianti Saroso," ujar Kepala Dinkes DKI Ani Ruspitawati kepada awak media, Kamis (26/9/2024).

Menurut Ani, setelah ditangani di RS Sulianti Saroso, belasan pasien itu dinyatakan negatif cacar monyet. Kata dia, banyak masyarakat yang memang bergejala seperti cacar monyet.

Namun, setelah diperiksa, tidak ada warga Jakarta yang menjadi suspect kasus Mpox. Di satu sisi, sebanyak 11 pasien suspect Mpox itu tidak ada yang tergolong anak di bawah umur.

"Kita enggak ada penambahan kasus Mpox. Suspect-nya enggak ada anak, dewasa semuanya. Kalau ini, semua faskes memang sudah waspada," sebut Ani.

Ia meyakini puskesmas hingga rumah sakit di Jakarta telah memahami cara skrining hingga menangani kasus suspect mpox. Setelah ada pasien bergejala mpox, fasilitas kesehatan akan langsung melakukan penanganan.

Kini, Dinkes DKI memprioritaskan skrining mpox terhadap kelompok lelaki seks dengan lelaki (LSL). Sebab, mpox rawan mengenai kelompok LSL.

Di satu sisi, menurut Ani, Dinkes DKI juga melakukan skrining terhadap pasien non-LSL.

"Kalau diperkirakan ada gejala, pasti langsung ditata laksana. Itu adalah bagian dari active case finding ya. Jadi, kita melakukan itu," sebut Ani.

"Screening prioritas diperluas ketika ada resiko-resiko, tapi memang untuk prioritas [skrining mpox] ini masih di LSL," lanjutnya.

Baca juga artikel terkait CACAR MONYET atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Flash news
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Anggun P Situmorang