tirto.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengatakan kejadian luar biasa (KLB) penyakit campak dengan total 18 kasus di wilayah Tenjo akibat target imunisasi pada 2022 tidak tercapai.
"Di Tenjo masih di bawah 95 persen cakupan imunisasinya. Sekitar 83 persen capaiannya," kata Sekretaris Dinkes Kabupaten Bogor, Agus Fauzi dikutip dari Antara, Jumat (27/1/2023).
Agus mengatakan dalam membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity dari serangan campak, idealnya imunisasi masing-masing wilayah mencapai angka 95 persen.
Agus mengatakan tak tercapainya target imunisasi di wilayah Tenjo bukan tanpa alasan. Ia berdalih saat itu seluruh tenaga kesehatan disibukkan dengan pelaksanaan vaksinasi COVID-19.
"Kami kemarin fokus pandemi, jadi hampir secara keseluruhan terjadi penurunan angka imunisasi dasar, termasuk campak," kata Agus.
Agus mengatakan KLB 18 kasus campak di wilayah Tenjo, Kabupaten Bogor, itu terjadi pada Juli 2022. Ia memastikan saat ini sudah selesai.
Dinkes Kabupaten Bogor awalnya menerima informasi mengenai adanya empat kasus campak di wilayah Tenjo. Kemudian, Dinkes menerjunkan tim surveilans mengingat penyakit tersebut dapat menular sangat cepat.
Hasil kroscek lapangan, Dinkes Kabupaten Bogor menemukan 18 kasus terkonfirmasi campak di satu lingkungan yang sama. Saat itu Dinkes menetapkan status KLB dan bersurat kepada Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bogor.
"Kami laporkan pada Juli 2022, di surat yang kami layangkan ke Pak Plt Bupati," kata Agus.
Belasan penderita campak itu ditangani oleh puskesmas setempat dan satu di antaranya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang.
"Tidak ada satupun kasus kematian. Kemudian kami juga melakukan upaya terkait dengan penatalaksanaan, karena campak bisa dicegah dengan imunisasi," ujar Agus.
Saat itu, Dinkes Kabupaten Bogor langsung menggelar imunisasi massal berbarengan dengan pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN).
"Semua tanpa melihat status vaksin, kita imunisasi masal campak, yang digabungkan kegiatannya dengan BIAN. Mau campak atau belum, kita imunisasi," ujar Agus.
Sementara, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bogor, Adang Mulyana menyebutkan bahwa status KLB di Tenjo berakhir dalam 10 hari sejak ditemukannya 18 kasus campak.
"(KLB) kita lakukan dua kali masa inkubasi. Setelah 20 hari kita pantau tidak ada kasus tambahan, jadi KLB-nya sudah selesai saat itu," kata Adang.