Menuju konten utama

Diduga Lalai dalam Evakuasi Juliana Marins, Ini Respons Basarnas

Basarnas merespons dugaan kelalaian tim SAR dalam proses evakuasi Juliana Marins. Menurut Basarnas, timnya sudah bekerja sesuai kapasitas.

Diduga Lalai dalam Evakuasi Juliana Marins, Ini Respons Basarnas
Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas), Mohammad Syafii di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (7/7/2025). tirto.id/Nabila Ramadhanty Putri Darmadi.

tirto.id - Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Mohammad Syafii menegaskan pihaknya telah melaksanakan tugas mengevakuasi WNA Brazil, Juliana Marins, dengan sebaik mungkin.

Hal tersebut merespons tudingan warganet yang menyebut Juliana, yang jatuh di Gunung Rinjani, tewas karena kelalaian tim gabungan SAR. Bahkan, keluarga Juliana berniat membawa kasus kematian anaknya ke jalur hukum.

Syafii menyatakan Basarnas langsung bekerja begitu menerima kabar terkait jatuhnya WNA di lokasi tersebut. Diketahui, Juliana baru berhasil dievakuasi oleh tim search and rescue (SAR) 4 hari setelah jatuh di area pendakian Gunung Rinjani. Juliana terjatuh di kawasan tersebut pada Sabtu (21/7/2025) dan baru berhasil dievakuasi pada Rabu.

“Saya rasa Basarnas akan menyampaikan sesuai porsi Basarnas. Basarnas melaksanakan tugas kemanusiaan diawali sejak informasi diberikan sampai korban bisa dievakuasi,” kata Syafii saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (7/7/2025).

Terkait dugaan kelalaian Basarnas yang dijadikan alasan keluarga korban ingin menempuh jalur hukum, Syafii mengatakan hal itu harus dilihat dari berbagai sudut pandang.

“Menurut saya relatif, itu disampaikan oleh siapa dan ditujukan untuk siapa. Karena yang saya sampaikan bahwa Badan SAR Nasional sesuai tugas-tugasnya sudah melaksanakan tugas sesuai dengan temuannya,” lanjut Syafii.

Diketahui sebelumnya, melalui Kantor Pembela Umum (DPU), Pemerintah Brasil membuka peluang untuk menempuh jalur hukum internasional atas tewasnya warga negara Brasil, Juliana Marins, saat mendaki Gunung Rinjani, Lombok, Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia siap berkolaborasi dengan Pemerintah Brasil untuk menginvestigasi insiden kematian Juliana Marins di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat.

"Pemerintah RI terbuka jika sekiranya Pemerintah Brasil ingin melakukan investigasi bersama atau joint investigation atas insiden kematian Juliana Marins ini agar hasilnya dapat diungkapkan secara terbuka, baik kepada masyarakat Indonesia maupun masyarakat Brasil," kata Yusril dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan, Jumat (4/7/2025).

Yusril menjelaskan bahwa Indonesia menerima dengan terbuka segala bentuk sikap hukum yang dilakukan oleh keluarga Juliana Marins di Brasil. Sebagai informasi, keluarga mendiang Juliana Marins telah membuat laporan kepada Federal Public Defender's Office of Brazil (FPDO) untuk mengusut kasus ini.

Baca juga artikel terkait GUNUNG RINJANI atau tulisan lainnya dari Nabila Ramadhanty

tirto.id - Flash News
Reporter: Nabila Ramadhanty
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Rina Nurjanah